Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Lifting Migas Meleset, Pemerintah dan DPR Koreksi Target

Pemerintah bersama DPR RI setuju mengoreksi turun target lifting minyak bumi pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2023.
Ilustrasi migas
Ilustrasi migas

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bersama DPR RI sepakat untuk menurunkan target lifting minyak bumi pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2023 ke angka 660.000 hingga 680.000 barel per hari.

Manuver itu diambil setelah realisasi lifting hingga paruh pertama tahun ini jauh dari target yang ditetapkan pada APBN 2022 sebesar 703.000barel per hari.

Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan kesepakatan itu berasal dari upaya penyesuaian asumsi makro pada sektor hulu Migas terkait dengan kinerja lifting minyak bumi yang jauh dari target tahun ini.

Kendati demikian, target lifting gas bumi tetap diharapkan tinggi tahun depan dengan target di angka 1,05 juta hingga 1,150 juta setara minyak per hari.

“Lifting di APBN kita yang lalu kita tetapkan 703.000 barel per hari tetapi tidak sampai tampaknya, outlook-nya saja hanya 630.000 barel per hari,” kata Sugeng dalam Energy Corner, Senin (4/7/2022).

Rencanannya kesepakatan yang tertuang pada RAPBN 2023 itu bakal disahkan pada agenda sidang tahunan pada Agustus 2022.

Dengan demikian, kata Sugeng, pemerintah perlu bergeser pada upaya optimalisasi energi baru dan energi terbarukan untuk menekan potensi lebarnya beban subsidi energi di tengah harga minyak mentah dunia yang tertahan tinggi hingga tahun ini.

Kendati, dia menambahkan pemerintah bersama legislatif sepakat untuk menaikkan asumsi minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) di kisaran US$90 per barel hingga US$110 per barel.

“Ini fakta kita hari ini, fosil Indonesia menjadi masalah maka kita harus masuk segera ke energi baru dan energi terbarukan,” kata dia.

Berdasarkan data milik Kementerian Keuangan per Juli 2022, realisasi lifting minyak bumi baru di angka 605.000 barel per hari pada paruh pertama tahun ini. Torehan itu terpaut jauh dari target yang ditetapkan di angka 703.000 barel per hari pada APBN 2022.

Sementara itu, realisasi lifting gas berada di angka 962.000 barel setara minyak per hari atau masih berada di bawah target yang ditetapkan pada APBN 2022 sebesar 1,036 barel setara minyak per hari.

Kemenkeu melaporkan realisasi lifting migas bakal cenderung mendekati batas bawah target akibat terjadinya unplanned shutdown pada beberapa lapangan migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper