Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Inti Singapura Melonjak 4,4 Persen Juni 2022, Tertinggi Sejak 2008

Otoritas Moneter Singapura (MAS) mencatat IHK inti, yang tidak termasuk transportasi pribadi dan akomodasi, naik 4,4 persen, tertinggi sejak November 2008
Singapura/Pegipegi
Singapura/Pegipegi

Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi inti Singapura melonjak ke level tertinggi dalam hampir 14 tahun terakhir pada Juni 2022. Hal ini mendorong bank sentral untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneter.

Dilansir Bloomberg pada Senin (25/7/2022), Otoritas Moneter Singapura (MAS) mencatat indeks harga konsumer (IHK) inti, yang tidak termasuk transportasi pribadi dan akomodasi, naik 4,4 persen pada Juni 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Angka inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak November 2022 dan melampaui median proyeksi analis dalam survei Bloomberg yang memperkirakan inflasi sebesar 4,1 persen.

IHK inti, yang menjadi patokan utama inflasi oleh MAS, diproyeksikan mencapai puncaknya pada kuartal III/2022, sebelum mereda menjelang akhir tahun, menurut pernyataan bersama MAS dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI).

“Kenaikan inflasi inti mencerminkan kenaikan harga yang lebih kuat di berbagai kategori layanan, makanan, ritel dan barang lainnya, serta listrik dan gas,” kata MAS dan MTI, dilansir Bloomberg pada Senin (25/7/2022).

Data tersebut mendukung keputusan Otoritas Moneter Singapura untuk memperketat kebijakan awal bulan ini, dan yang ketiga kalinya sepanjang tahun 2022, untuk mengatasi tekanan harga.

Analis pemperkirakan puncak inflasi belum dicapai, meskipun bank sentral bulan memperkirakan inflasi inti rata-rata mencapai 3 persen – 4 persen pada 2022, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,5 persen – 3,5 persen.

Kepala analis Asia di Australia & New Zealand Banking Group Khoon Goh mengatakan otoritas moneter Singapura masih akan terkejut dengan seberapa tinggi angka inflasi ini.

"Dengan tekanan inflasi yang mendasarinya masih sangat kuat, kami melihat perlunya adanya pengetatan kebijakan lebih lanjut pada tinjauan kebijakan Oktober mendatang," ungkap Goh.

Selain data IHK inti, IHK secara keseluruhan naik 6,7 persen, di atas median proyeksi sebesar 6,2 persen dan naik dari 5,6 persen bulan sebelumnya. MAS memperkirakan IHK ini naik antara 5 hingga 6 persen tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper