Bisnis.com, TOKYO – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menawarkan sejumlah proyek ketika bertemu dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Nobumitsu Hayashi.
Dalam rangkaian kunjungannya ke Jepang, Airlangga mengatakan JBIC memiliki spesialisasi pembiayaan di sektor energi. Pada saat yang sama, Indonesia juga berupaya untuk melakukan transisi konsumsi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
“Tadi JBIC sangat melihat potensi pengembangan [energy] di Indonesia sangat besar. Mereka cukup antusias, mereka selalu men-support proyek-proyek strategis di bidang energi. Tadi ditekankan soal renewable energy di manufacturing, di sektor baru, kesehatan, saya tawarkan di sektor pangan juga,” katanya di Jepang, Senin (25/7/2022).
Airlangga menambahkan JBIC tercatat mendanai sejumlah proyek di Indonesia antara lain Jawa 1, proyek di Jawa Tengah, proyek geothermal di Sarula, dan Marubene. Berdasarkan data yang dimiliknya, JBIC sudah membiayai proyek pembangkit listrik sekitar 11 gigawatt atau hampir 25 persen dari total pembangkitan di Indonesia.
“Beberapa proyek yang tadi diangkat terkait dengan renewable energy. Kedua adalah proyek besar yang tadi dibahas proyek Masela, JBIC melihat Masela akan semakin strategis,” jelasnya.
Kendati demikian, diskusi tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh semua pihak, baik Indonesia maupun Jepang. Terutama terkait dengan proyek besar Masela yang diakuinya akan menjadi perhatian khusus.