Bisnis.com, TOKYO - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memulai rangkaian kunjungan kerja di Tokyo, Jepang dengan mengadakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengangkat isu soal impor baja.
"Saat ini, pemerintah Indonesia sedang menyiapkan neraca komoditas dalam rangka penerbitan izin impor produk baja yang rencananya akan dilaksanakan pada 2023," ujarnya di Jepang, Senin (25/7/2022).
Airlangga menuturkan pengalokasian dilakukan berdasarkan data supply-demand, kapasitas produksi perusahaan, dan record atas kinerja realisasi impornya.
Adapun, kata dia, hal itu bertujuan agar penggunaan baja impor sebagai bahan baku tepat sasaran. Pasalnya, baja sangat diperlukan untuk industri pengguna.
"Pengaturan pengalokasian impor baja dilakukan secara selektif, namun dengan proses yang transparan dan akuntabel, dengan tetap menjaga agar tidak melanggar ketentuan WTO [World Trade Organization],” ungkap Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga menyampaikan impor baja yang sangat diperlukan untuk industri.
"Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan untuk melakukan relaksasi tarif. Tim Teknis akan segera menyelesaikan," imbuhnya.
Agus juga menyampaikan terima kasih kepada industri otomotif Jepang yang telah melakukan perluasan pasar produk otomotif Indonesia. Salah satunya untuk melakukan ekspor dari Indonesia ke Australia.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai potensi kolaborasi lanjutan antara kedua negara, mengingat kerjasama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia telah berlangsung selama hampir 50 tahun.
Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda mengatakan tahun depan adalah 50 Tahun Persahabatan ASEAN – Jepang.
"Kita ingin ada proyek besar Kerja sama di bidang ekonomi, bersama dengan dunia usaha," ucapnya.
Sebagai penutup dari pertemuan tersebut, Hagiuda menyampaikan bahwa pemerintah Jepang sangat senang bahwa kedua belah pihak telah melihat ke arah yang sama.
“Kita bisa meneruskan pembahasan ini, baik melalui pembahasan secara langsung maupun secara online. Saya ada rencana untuk kembali datang ke Indonesia untuk meneruskan hubungan yang sudah baik ini,” kata Hagiuda.