Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Perhotelan di Indonesia Bisa Segera Pulih, Asalkan...

Pasar perhotelan di Jakarta dan Surabaya masih mengalami penurunan pada kuartal I/2022 yakni ada dikisaran 40-60 persen.
Pengunjung menikmati pemandangan di salah satu hotel yang kini tingkat hunian atau okupansinya mulai meningkat di Malang, Jawa Timur, Senin (17/12/2018)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto
Pengunjung menikmati pemandangan di salah satu hotel yang kini tingkat hunian atau okupansinya mulai meningkat di Malang, Jawa Timur, Senin (17/12/2018)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan okupansi perhotelan di Jakarta, Surabaya, dan Bali dapat kembali pulih seperti sebelum pandemi jika kualitas tenaga kerja atau pegawai ditingkatkan.

Sebelumnya, dari laporan kondisi pasar perhotelan yang dirilis Colliers menunjukkan di wilayah Jakarta dan Surabaya masih mengalami penurunan pada kuartal I tahun 2022 yakni ada dikisaran 40 - 60 persen.

Namun, di kedua kota tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Bali yang masih berada di bawah angka 40 persen.

Colliers sebagai konsultan properti meyakini hal ini dikarenakan Jakarta dan Surabaya memiliki peningkatan aktivitas seperti pernikahan, meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) dan acara temu lainnya.

Direktur Layanan Pehotelan Colliers Satria Wei menyebutkan sektor tersebut kini tengah berupaya untuk mengembalikan kinerja seperti sedia kala, sebelum pandemi.

"Hal tersebut berarti harus ada perubahan atau pergeseran. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, sektor ini membutuhkan kreativitas dan keandalan dari para pemimpin dan semua orang yang terlibat," kata Satria dalam keterangan resminya, Jumat (22/7/2022).

Dalam hal ini, dia menerangkan bahwa aset berharga di sektor tersebut ialah sumber daya manusia (SDM). Artinya, modal untuk aset tersebut perlu ditingkatkan.

Menurutnya dampak dari modal personel tersebut sangat besar untuk industri, Setidaknya 22 - 26 persen biaya operasional untuk tenaga kerja mesti diinvestasikan. Pasalnya, dengan pengeluaran tersebut, akan ada efek domino pada kualitas produk dan tentunya mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan begitu akan berimbas pada angka pendapatan.

Sebelum itu, penting juga untuk mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektivitas operasi layanan. Jika hanya fokus pada konsep proyek nantinya akan mempengaruhi biaya operasional yang tinggi.

Lebih lanjut, tak hanya di sektor perhotelan, dia menyarankan pemilik ataupun investor untuk memprioritaskan investasi pada tenaga kerja disamping fokus pada konsep, lokasi, tipe properti yang akan dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper