Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Produktivitas Hulu-Hilir Industri Tekstil RI Timpang

Kemenperin menyebutkan penyebab produktivitas huku-hilir industri tekstil dan produk tekstil di RI masih timpang.
Ilustrasi industri tekstil./ JIBI
Ilustrasi industri tekstil./ JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengidentifikasi sejumlah persoalan yang masih dihadapi oleh industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Tanah Air di tengah proses pemulihan pascapandemi Covid-19.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan setidaknya teridentifikasi 3 masalah yang masih dihadapi industri TPT nasional. Pertama, keterhubungan rantai pasok hulu dan hilir.

"Subsektor industri TPT telah memiliki struktur industri hulu hingga hilir yang lengkap, tapi belum saling terhubung, sehingga terjadi ketimpangan produktivitas," kata Agus seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (21/7/2022).

Kedua, industri TPT di-challenge oleh kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) serta kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) sehingga perlu meningkatkan daya saing dan efisien.

Ketiga, industri tersebut perlu mempersiapkan diri menghadapi penerapan pajak karbon yang saat ini masih dalam pembahasan teknis.

Kementerian mengambil sejumlah langkah sebagai upaya penyelesaian masalah tersebut. Antara lain, promosi dan fasilitasi penggunaan teknologi industri 4.0 untuk meningkatkan produktivitas.

Kemudian, pendampingan dan advokasi bagi industri yang mengalami injury akibat implementasi FTA, dumping, dan lainnya. Perlindungan pasar dalam negeri melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Lalu, pembuatan e-katalog, promosi sandang ke dalam dan luar negeri, inisiasi Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Sandang serta Menyusun SNI, dan pemberlakuan SNI wajib bagi produk sandang untuk meningkatkan subsitusi impor produk TPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper