Bisnis.com, JAKARTA – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah masuk ke destinasi favorit di Indonesia, yakni Bali. Hal ini memberikan kekhawatiran bagi beberapa wisatawan mancanegara, khususnya Australia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa wabah PMK yang menyerang hewan ternak berkuku genap tersebut sudah cukup terkendali, sehingga dapat dipastikan keamanannya.
“Jadi per hari ini kami dalam kondisi terkendali, dan virus PMK yang menyerang hewan ini tidak berdampak terhadap minat kunjungan dari wisatawan. Kami pastikan keamanan dan kenyamanan kesehatan para wisatawan yang berwisata di Indonesia,” katanya dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Senin (18/7/2022).
Pemerintah pun telah melakukan pengendalian PMK dengan berbagai cara seperti penerapan pembatasan lalu lintas ternak, pemberian vitamin, pemotongan bersyarat, hingga vaksin.
Sejak virus tersebut menyebar pada akhir April 2022, total hewan yang terjangkit PMK per 18 Juli 2022 sebanyak 396,246 ekor. Sementara vaksinasi yang berjalan telah mencakup 537.655 ekor ternak.
“Kami sudah menyiapkan langkah-langkah agar kasus PMK ini terisolasi dan tidak masuk ke dalam isu G20 dan destinasi wisata sehingga beberapa kesiapan ini kami komunikasikan ke Australia dan stakeholders agar memberikan keyakinan dan rasa aman kepada wisatawan,” lanjut Sandi.
Baca Juga
Sebelumnya sempat disebutkan bahwa senator oposisi Australia dan beberapa kelompok tani mendesak pemerintahnya untuk menutup penerbangan ke Indonesia, khususnya Bali karena khawatir adanya penyebaran PMK yang dapat tertular melalui udara, pakaian, dan sepatu pelancong.
PMK yang menyerang ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi diprediksi dapat menyebabkan kerugian A$80 miliar jika terdeteksi pada ternak Australia.
Namun, Menteri Pertanian Australia Murray Watt tidak berencana melarang penerbangan dari Indonesia sebagai cara untuk mencegah masuknya penyakit.
“Saya tidak menerima saran dari pakar biosekuriti di Australia bahwa itu adalah hal yang harus kita lakukan," kata Watt, dikutip dari ABC Australia, Kamis (14/7/2022).