Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Penanganan PMK: 1,44 Juta Vaksin Sudah Terdistribusi dan 636.205 Ekor Telah Disuntik

Pemerintah telah mengalokasikan vaksin untuk menangani penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan terak.
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian telah menyalurkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 1.443.500 dosis per 17 Juli 2022. Total ketersediaan vaksin saat ini sebanyak 3 juta dosis, yakni pengadaan tahap 1 sebanyak 800 ribu dosis dan tahap 2 sebanyak 2,2 juta dosis.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan berdasarkan data laporan manual dari 22 provinsi terdampak bahwa ternak yang telah divaksinasi sejak tanggal 25 Juni 2022 sampai tanggal 17 Juli 2022 sebanyak 636.205 ekor atau 79,8 persen dari 798.400 dosis vaksinasi yang terdistribusi pada tahap 1.

“Saat ini vaksin masih terus didistribusikan dan kegiatan vaksinasi masih terus berjalan,” ucap Nasrullah, dikutip dari siaran pers Kementan, Senin (18/7/2022).

Pemerintah saat ini telah mengalokasikan tambahan vaksin sebanyak 28.841.638 dosis dan penggantian ternak atau santunan sebanyak 15.000 ekor. “Kita juga mengalokasikan tambahan untuk penyediaan obat-obatan dan vitamin sebanyak 2,5 juta dosis, serta penandaan untuk pendataan ternak sebanyak 14.825.819 unit,” ujarnya.

Sementara itu, Nasrullah mengungkapkan bahwa Hasil evaluasi Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan, vaksinasi PMK efektif meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

Hasil uji titer antibodi PMK dengan uji ELISA Tipe NSP/Non Struktur Protein, sapi-sapi yang terdeteksi seropositive tidak menunjukkan gejala klinis PMK. “Hal ini artinya vaksinasi mampu merangsang respon kekebalan tubuh ternak yang baik dan spesifik terhadap virus PMK serotipe O, serta mampu mengurangi derajat keparahan penyakit PMK, dan melindungi dari infeksi,” kata Nasrullah.

Ia jelaskan, BBVet Wates pada tanggal 6-7 Juli 2022 telah melaksanakan evaluasi untuk mengetahui efektivitas vaksinasi dengan mengambil sampel dari peternakan sapi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Berdasarkan screening antibody ELISA Tipe SP (Struktur Protein), sapi-sapi yang divaksinasi pada 18 hari post vaksinasi menunjukkan vaksin PMK mampu merangsang respon kekebalan tubuh sebanyak 83,9 persen. kemudian, pada 12 hari post vaksinasi menunjukkan vaksin PMK mampu merangsang respon kekebalan tubuh sebanyak 63,3 persen.

"Data ini masih preliminary dan monitoring pasca vaksinasi akan terus dilaksanakan untuk melihat keberhasilan vaksinasi," kata Nasrullah.

Selanjutnya, ia menyampaikan ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian PMK, yakni (1) Melakukan vaksinasi ternak sehat yang rentan terhadap PMK, (2) Menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, (3) Mengatur dan membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak, (4) Mengisolasi ternak sakit dan ternak baru, dan (5) Melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit di pulau yang masih bebas PMK.

Sebagai informasi, pelaksanaan tambahan vaksinasi dan komponen pendukung PMK lainnya dialokasikan melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 senilai Rp3,08 Triliun yang akan efektif dilaksanakan dalam 4 bulan kedepan dengan harapan penanganan PMK dapat optimal dikendalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper