Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenlu Ungkap 2 Isu Besar Selama G20 FMM di Bali, Apa Saja?

Ada dua isu besar yang diangkat selama agenda FMM G20 yang digelar di Bali pada 7-8 Juli 2022.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam bilateral jelang pelaksanaan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Bali, Kamis (7/7/2022). AP Photo/POOL/Dita Alangkara
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam bilateral jelang pelaksanaan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Bali, Kamis (7/7/2022). AP Photo/POOL/Dita Alangkara

Bisnis.com, LABUAN BAJO - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan dua isu besar selama agenda FMM (Foreign Ministers' Meeting) G20 yang digelar di Bali pada 7-8 Juli 2022.

Pertama, mengenai multilateralisme. Dia menuturkan, para peserta sangat antusias untuk memperkuat multilateralisme lantaran multilateralisme telah membuktikan kekuatannya dengan mendorong kolaborasi dan membuat negara-negara di dunia tetap bertahan selama pandemi Covid-19.

Kendati demikian, multilateralisme memerlukan kepercayaan. Oleh karena itu, kata dia, tidak ada pilihan selain memperkuat kepercayaan strategis dan saling menghormati di antara negara dan menjunjung tinggi nilai-nilai multilateralisme.

Kedua, mengenai ketahanan pangan dan energi. Retno mengungkapkan, banyak peserta menyatakan keprihatinan atas krisis pangan dan energi yang sedang berlangsung.

"Jika dibiarkan, [krisis pangan dan energi] dapat berubah menjadi bencana kemanusiaan. Dan sekali lagi negara-negara berkembang akan paling terpengaruh," katanya dalam rekaman video 2nd Sherpa Meeting di Labuan Bajo, Minggu (10/7/2022).

Retno mengaku cukup senang melihat komitmen yang kuat diantara peserta untuk berkolaborasi dalam memperkuat pangan dan energi global. Hampir semua peserta sepakat mengenai pentingnya mengatasi gangguan dalam rantai pasokan pangan dan energi global.

Selain itu, banyak solusi menarik yang diajukan. Beberapa diantaranya menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam rantai pasokan makanan dan energi, mempertahankan pasokan makanan dan energi yang dapat diprediksi serta memastikan produksi makanan dan energi yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper