Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Tak Maksimal, BKPM Evaluasi Penerima Tax Holiday dan Tax Allowance

Kementerian Investasi/BKPM bakal mengevaluasi penerima insentif berupa tax holiday dan tax allowance.
Gedung Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Gedung Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM akan melakukan evaluasi terhadap penerima tax holiday dan tax allowance dengan total rencana investasi sekitar Rp1.300 triliun.

Deputi Bidang Pengendalian Pengadaan Penanaman Modal BKPM Imam Suyudi menyampaikan pihaknya akan melakukan evaluasi ke lapangan untuk melihat berapa rencana investasi yang belum terealisasi dan berapa yang tidak direalisasikan.

"Kita sekarang lagi melakukan evaluasi terhadap penerimaan tax holiday dan tax allowance, yang total rencana investasinya itu kurang lebih sekitar Rp1.300 triliun," kata Imam kepada Bisnis, Jumat (8/7/2022).

Adapun, total investasi Rp1.300 triliun merupakan bagian dari tax holiday dan tax allowance yang di evaluasi BKPM sejak 2018. Imam mengungkapkan beberapa investasi dengan realisasi kecil, padahal sudah mendapatkan tax holiday. Salah satu contohnya, Power Plant yang telah mendapatkan tax holiday namun realisasinya kecil.

Selain itu, dia juga mengungkapkan ada beberapa penerima tax holiday dan tax allowance yang investasinya mangkrak, meskipun tidak banyak. Kendati demikian, Imam tak menjelaskan lebih jauh berapa penerima insentif yang investasinya mangkrak.

"Memang ada beberapa penerima tax holiday dan tax allowance itu masuk ke yang Rp708 triliun [investasi mangkrak]. Tapi lebih banyak lagi yang tidak masuk," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya akan mengejar target investasi Rp1.200 triliun tahun ini dengan memanfaatkan investasi yang belum terselesaikan. Investasi yang belum terselesaikan ini berasal dari calon investor yang telah menerima tax holiday dan tax allowance.

"Jadi di samping kami mencari investasi dari luar, kita mendorong yang sudah ada di dalam," katanya mengutip Bisnis, Jumat (8/7/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper