Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Kualanamu Bakal Jadi Hub Indonesia-Asia Selatan

Angkasa Pura Aviasi resmi mengoperasikan Bandara Kualanamu sebagai international hub penerbangan Indonesia-Asia Selatan.
Bandara Kualanamu/Antara-Irsan Mulyadi
Bandara Kualanamu/Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura Aviasi, perusahaan gabungan atau joint venture antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan GMR Airports Consortium, hari ini resmi mengoperasikan Bandara Kualanamu di Deli Serdang sebagai international hub penerbangan Indonesia-Asia Selatan.

Direktur PT Angkasa Pura II atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan terdapat beberapa target yang akan dicapai dalam jangka waktu akhir tahun sampai dengan lima tahun ke depan. Pertama, penambahan traffic atau rute penerbangan langsung (direct flight) Indonesia-Asia Selatan, khususnya India.

"Jadi Indonesia-Asia selatan itu meliputi India, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, dan juga mungkin negara sekitar," ujarnya, Kamis (7/7/2022).

Realisasi penambahan traffic ditargetkan sampai dengan akhir 2022 sebanyak tujuh traffic internasional. Bandara Kualanamu, Medan, diposisikan sebagai international hub, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Tujuh traffic itu akan fokus Indonesia-India dan Asia selatan," ujarnya.

Kedua, penambahan atau perluasan kapasitas terminal Bandara Kualanamu yang melayani international hub baik penumpang maupun kargo, rute Indonesia-Asia Selatan.

Awaluddin mengatakan saat ini Bandara Kualanamu yang berada di bawah AP II memiliki kapasitas 8 juta pengunjung, dan ke depannya akan ditambah menjadi 15 juta pengunjung pada akhir 2024.

"Kami akan melakukan percepatan dalam 24 bulan ke depan untuk expand capacity jadi 15 juta. Itu bagian komitmen bersama yang dikategorikan quick win dalam project 24 bulan ke depan," terang Awaluddin.

Ketiga, prioritas joint venture company lainnya yakni mengoptimalkan dan merealisasikan commercial area seluas 200 hektare (ha) di kawasan Bandara Kualanamu. Awaludiin mengatakan saat ini lahan tersebut sudah "clean and clear" untuk digunakan sebagai area warehousing logistik serta taman bermain skala internasional.

Pengoperasian Bandara Kualanamu sebagai international hub nantinya ditargetkan bisa meningkatkan komposisi rute internasional dalam lima tahun ke depan. Saat ini, komposisi international traffic di Kualanamu baru 10 persen dan rencananya ditingkatkan ke 40 persen.

"Hari ini [proporsi] berada di posisi 90 persen domestik dan 10 persen internasional. Saat pandemi datang, proporsi international traffic hanya sebesar 2-3 persen," tutur Awaluddin.

Adapun, sebelumnya GMR Airports Limited diumumkan menjadi pemenang tender untuk pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu di Medan, Indonesia.

"Kami akan mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia," kata Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala dalam siaran pers, Rabu (24/11/2021).

Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper