Bisnis.com, JAKARTA — Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan tingkat inflasi Juni 2022 secara tahunan akan mencapai 4,14 persen (year-on-year/yoy).
Tingkat inflasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang mencapai 3,47 persen yoy.
“Faktor pendorongnya masih pada komponen volatile foods, harga pangan yang terlihat masih meningkat,” katanya, Kamis (30/9/2022).
Sejalan dengan itu, Faiz juga memperkirakan tingkat inflasi inti akan mencapai level 2,87 persen secara tahunan pada Juni 2022.
Peningkatan ini menurutnya menunjukkan permintaan yang juga turut membaik, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di tengah mobilitas masyarakat yang melonggar.
Pada kesempatan yang berbeda, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memperkirakan laju inflasi pada Juni 2022 akan menguat, terutama disebabkan oleh kenaikan harga pangan.
Baca Juga
Dia memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2022 akan mengalami inflasi sebesar 0,52 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,40 persen.
Kenaikan inflasi tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.
“Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kendala pasokan pangan, terkait cuaca dan masalah pada rantai pasokan dan jalur distribusi, serta permintaan pangan yang padat,” katanya.
Tingkat inflasi secara tahunan pada periode tersebut diperkirakan sebesar 4,26 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari inflasi tahunan Mei 2022 sebesar 3,55 persen yoy.
“Angka perkiraan yang melampaui kisaran target inflasi BI sebesar 2 – 4 persen, sehingga memberikan tekanan bagi BI untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan,” jelasnya.