Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bank Dunia Sebut 2 Kebijakan RI Picu Kenaikan Angka Kemiskinan, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Kebijakan yang dimaksud Bank Dunia dapat meningkatkan angka kemiskinan Indonesia yaitu subsidi energi dan kenaikan tarif PPN.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 27 Juni 2022  |  14:39 WIB
Bank Dunia Sebut 2 Kebijakan RI Picu Kenaikan Angka Kemiskinan, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati - Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pihaknya tetap menggunakan kebijakan yang dilakukan saat ini, setelah Bank Dunia menyebut bahwa kebijakan subsidi energi dalam APBN-P dan kenaikan tarif PPN berpotensi menambah angka kemiskinan.

"Kita tetap menggunakan policy sesuai dengan yang saya sampaikan menjaga daya beli masyarakat, menjaga pemulihan ekonomi, dan menjaga kesehatan fiskal," kata Sri Mulyani kepada awak media usai menghadiri Rapat Kerja Banggar DPR dengan Pemerintah dan Bank Indonesia, Senin (27/6/2022).

Sebagaimana diketahui, Bank Dunia (World Bank) menilai kebijakan fiskal yang disusun pemerintah menciptakan ketimpangan kesejahteraan masyarakat.

Bank Dunia dalam Indonesia Economic Prospect mencatat, terdapat dua kebijakan pemerintah pada 2022 yang berpotensi menambah angka kemiskinan.

Pertama, subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) yang sebagian besar menguntungkan rumah tangga kelas menengah menengah dan atas dengan tingkat konsumsi 42 hingga 73 persen solar dan 29 persen LPG bersubsidi.

Bank Dunia menyarankan untuk menghilangkan subsidi tersebut sehingga akan menghemat 1 persen dari PDB.

Kedua, kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang akan berdampak pada masyarakat miskin secara tak proporsional. Selain itu, kenaikan tarif PPN dinilai dapat menyebabkan peningkatan kemiskinan sebesar 0,27 persentase poin.

Sri Mulyani mengatakan, tingkat kemiskinan di Indonesia memang sempat naik, namun mengalami penurunan tahun ini.

Oleh karena itu, bendahara negara tersebut menegaskan pihaknya tetap akan menjaga momentum penurunan kemiskinan tersebut dengan segala tools yang dimiliki.

"Tools kita nggak cuman satu yaitu pajak," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank dunia sri mulyani kemiskinan Tarif PPN
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top