Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung pada November 2022.
"Jadi kita harapkan nanti kedua pemimpin negara bapak Presiden Jokowi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akan mencoba EMU tersebut dari casting yard 4 ke arah Tegalluar," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana Slamet Riyadi saat ditemui di lokasi tunnel 2 proyek KCJB, Purwakarta, Selasa (21/6/2022).
Dia mengatakan pada November itu merupakan dynamic test atau uji coba electric multiple unit (EMU). Menurutnya, rangkaian electric EMU akan tiba di Indonesia pada September 2022.
Hal itu dia sampaikan saat KCIC berhasil menembus tunnel 2 atau terowongan terakhir proyek tersebut. Dengan ditembusnya terowongan 2 itu, dia yakin proyek pembangunan kereta cepat berjalan sesuai target.
Adapun, sebanyak 13 terowongan yang berada di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berhasil ditembus. Tunnel yang terakhir ditembus adalah terowongan 2 di Jatiluhur, Purwakarta pada 17 Juni 2022.
Sebelumnya, pada 6 April 2022, Terowongan 4 yang berada di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta berhasil ditembus. Begitu juga dengan Terowongan 6 yang merupakan terowongan terpanjang yang berada di area KCJB berhasil ditembus pada bulan yang sama.
Baca Juga
"Berkat kerja sama dan koordinasi dengan semua pihak, seluruh terowongan yang berada di proyek KCJB berhasil ditembus. Terowongan 2 merupakan terowongan terakhir dari 13 terowongan yang ada di KCJB yang berhasil ditembus," ujar Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis (18/6/2022).
Di tunnel 2, terjadi proses kolaborasi antar ahli dalam negeri dan luar negeri untuk menghadapi persoalan clayshale ekstrem. Dalam kolaborasi yang terbangun, tercipta transfer teknologi dan akhirnya membuahkan metode penanganan area clayshale ekstrem seperti surface getting dan metode penggalian dari three bench (tiga lapis) menjadi double sidewall (sembilan lapis). Solusi untuk menangani persoalan clayshale ekstrem ini akhirnya membuat kendala teratasi dan penggalian terowongan 2 bisa tuntas.
Pada pembangunan terowongan, Dwiyana menjelaskan banyak terjadi transfer teknologi yang dilakukan, termasuk penggunaan metode-metode baru. Dwiyana mencontohkan di terowongan 1 misalnya. Pada proses penggalian terowongan satu digunakan Tunnel Boring Machine (TBM) raksasa dengan diameter 13,23 meter dan panjang 102,3 meter.
Mesin bor atau TBM yang digunakan di terowongan 1 ini menjadi mesin bor terbesar pembuat terowongan di Indonesia dan Asia Tenggara. Penggunaan alat ini juga tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Mesin Bor Terbesar Pembuat Terowongan di Indonesia.