Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan lonjakan harga barang atau inflasi akan terjadi sepanjang tahun dan bakal melemahkan perekonomian Negeri Paman Sam.
"Kita telah menghadapi inflasi yang tinggi tahun ini dan itu akan terkunci menjadi inflasi yang lebih tinggi sepanjang tahun ini," ujar Yellen dalam program ABC This Week, seperti dilansir Bloomberg pada Senin (20/6/2022),
Inflasi AS terakselerasi menjadi 8,6 persen per Mei 2022, menjadi yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Angka tersebut akan diyakini akan mendorong Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga acuan ke level tertinggi sejak 1994.
"Saya memperkirakan perekonomian akan melambat. Namun, saya tidak berpikir bahwa resesi tidak bisa dihindari," tambahnya.
Menurutnya, alih-alih faktor dari dalam negeri, permasalahan seperti kemacetan rantai pasok, perang di Ukraina, dan lockdown China seperti menjadi penyebab utama dari inflasi di AS.
"Faktor-faktor ini tidak mungkin langsung mereda," ucap Yellen.
Baca Juga
Pada kesempatan yang lain, Presiden Federal Reserve Bank Cleveland Loretta Mester memperingatkan adanya risiko resesi yang meningkat.
"Risiko resesi naik sebagian karena kebijakan moneter bisa berubah sedikit lebih awal dari sebelumnya," katanya dalam program CBS Face the Nation.
Dia memperkirakan akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mengembalikan inflasi headline secara year on year kembali ke target 2 persen.