Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sri Mulyani Sebut Kesetaraan Gender Satu Solusi Antasi Ancaman Anjloknya PDB Global 2023

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa investasi pada edukasi hingga program Keluarga Berencana (KB) dapat membuat GDP global pada tahun 2023 tumbuh hingga US$13 triliun.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. /Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. /Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, produk domestik bruto (PDB) secara global terancam turun hingga US$1 triliun.

Dalam sebuah study McKinsey Global Institute, disebutkan bahwa PDB secara global dapat turun hingga US$1 triliun, apabila dunia tak menyelesaikan permasalahan gender di masa pandemi Covid-19 ini.

Kendati demikian, Sri Mulyani optimistis PDB global pada 2023 dapat tumbuh signifikan apabila dunia mengambil tindakan untuk meningkatkan kesetaraan gender.

Misalnya, dengan memfokuskan investasi pada edukasi, program Keluarga Berencana (KB), kesehatan ibu, inklusi digital dan finansial, menyelesaikan hak para pekerja, serta merawat masyarakat berusia lanjut.

"Bila kita semua mengambil tindakan untuk meningkatkan kesetaraan gender, GDP global pada tahun 2023 dapat tumbuh hingga US$13 triliun. Angka yang begitu signifikan," kata Sri Mulyani melalui unggahan Instagram resminya, dikutip Minggu (19/6/2022).

Dalam side event B20 yang digelar oleh Women in Business Action Council pada Jumat (17/6/2022) lalu, Bendahara Negara menyampaikan bahwa Indonesia telah berproses sangat signifikan terkait kesetaraan gender.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 53 persen dari keseluruhan tenaga kerja di Indonesia merupakan wanita.

Akan tetapi sebanyak 62 persen dari tenaga kerja tersebut berada di sektor informal. Padahal, lanjut dia, tingkat inklusi keuangan wanita di Indonesia lebih tinggi 5 persen dibandingkan dengan laki-laki.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menargetkan pengentasan kemiskinan absolut pada 2024, dimana pada konteks ini perang wanita menjadi sangat penting.

"Ini menjadi tugas pemerintah yang selaras dengan agenda pembangunan nasional," tegas dia.

Kendati demikian, diakuinya bahwa tantangan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu dia berharap, inklusi finansial akan mengakselerasi Indonesia mengurai masalah ini khususnya bagi kaum wanita.

"Karena bila kita berinvestasi pada wanita, kita berinvestasi pada masa depan bangsa," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper