Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sri Lanka Nyaris Lumpuh, Stok Bensin Hampir Habis

Ceylon Petroleum Corp yang dikelola negara belum menerima tender untuk mengisi stok bahan bakar baru karena terhalang oleh tunggakan pembayaran.
Sri Lanka kekurangan bahan bakar/Ishara S. Kodikara-Getty Images
Sri Lanka kekurangan bahan bakar/Ishara S. Kodikara-Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas perekonomian Sri Lanka nyaris lumpuh seiring dengan krisis keuangan dan kelangkaan bahan bakar untuk transportasi.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (18/6/2022), pemerintah mengumumkan pada Jumat sebagai hari libur bagi kantor-kantor publik dan sekolah untuk membatasi pergerakan kendaraan di Ibu Kota Kolombo.

Alhasil, ribuan kendaraan mengantre hingga berkilo-kilometer untuk mendapatkan bahan bakar.

Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan pada Kamis bahwa Ceylon Petroleum Corp yang dikelola negara belum menerima tender untuk mengisi stok bahan bakar baru karena terhalang oleh tunggakan pembayaran.

Surat kabar Daily News pada Sabtu mengutip surat edaran resmi yang mengatakan kepada pegawai negeri untuk bekerja dari rumah selama dua pekan.

Negara di Asia Selatan ini telah berupaya mencari pasokan alternatif ke negara lain termasuk Rusia untuk memenuhi pasokan.

Sri Lanka juga tengah menunggu persetujuan dari India untuk kredit baru senilai US$500 juta yang akan digunakan untuk membiayai impor bahan bakar, kata Wijesekera.

Krisis ekonomi Sri Lanka menjadi yang paling mengerikan dalam sejarah kemerdekaannya. Aksi protes meletus di seluruh penjuru negara dalam beberapa bulan terakhir yang menuntut penggulingan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan anggota keluarganya dari pemerintah.

Negara ini akan membutuhkan sekitar US$6 miliar bantuan dari International Monetary Fund (IMF) dan negara lainnya termasuk India dan China untuk enam bulan ke depan, menurut Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Otoritas lokal sedang mencari cara untuk mempercepat pembicaraan terkait dengan dana talangan dengan IMF sehingga bisa mendapatkan sumber pendanaan baru lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper