Bisnis.com, JAKARTA - India akan menggunakan rupee untuk melakukan perdagangan minyak dan senjata dengan Rusia.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (16/6/2022), New Delhi akan menggunakan US$2 miliar yang setara dengan deposito rupee di bank milik negara VTB Bank PJSC dan PJSC Sberbank.
Hal itu diungkapkan oleh sumber anonim. Rencana tersebut akan segera di finalisasi segera setelah kunjungan pejabat Rusia ke New Delhi pada pekan ini.
Sebelumnya, rencana ini akan menggantikan mekanisme penggunaan rupee - rubel lantaran mata uang Rusia yang sangat volatil.
Deposit di rekening Rusia bisa membengkak menjadi US$5 miliar pada akhir tahun.
Administrasi Perdana Menteri Narendra Modi akan segera menyepakati mekanisme tersebut lantaran ingin memanfaatkan murahnya harga minyak Rusia setelah sanksi dari Uni Eropa, AS, Jepang, dan lainnya.
Baca Juga
Dengan murahnya harga minyak mentah akan menolong India yang telah mengalami inflasi melebihi target bank sentral karena pergerakan harga minyak mendekati US$130 per barel.
India mengalami defisit perdagangan sebesar US$6,61 miliar dengan Rusia pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2022, dengan total perdagangan bilateral sebesar US$13,1 miliar.
Sementara itu, India sebagai pembeli senjata terbesar dari Rusia telah menolak tekanan dari AS dan Australia.
