Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta melaporkan pekerjaan konstruksi Stasiun Thamrin Paket Kontrak 201 MRT 2A yang hingga saat ini masih terus berlanjut dan menyebabkan perlunya manajemen rekayasa lalu lintas lanjutan.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial menyampaikan manajemen Rekayasa Lalu Lintas Lanjutan dilakukan di persimpangan Kebon Sirih - MH. Thamrin di lokasi Tugu Jam Thamrin sebelumnya berada.
Dia menjelaskan pada saat dilakukan pekerjaan test pit untuk mengidentifikasi utilitas yang berada di lokasi ini, ditemukan pipa DCI milik PAM Jaya dengan diameter 450 mm dan 900 mm yang tidak dapat direlokasi.
Temuan ini mengharuskan tim konstruksi CP201 MRT Jakarta Fase 2A melakukan penyesuaian teknis terhadap pekerjaan D-Wall Stasiun Thamrin, desain King Post dan traffic decking.
“Untuk mendukung penyesuaian teknis di atas maka akan dilakukan perpanjangan waktu penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL), yang sebelumnya diperkirakan berlangsung mulai dari 5 Februari sampai dengan Agustus 2022 harus diperpanjang hingga 30 September 2022,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (13/6/2022).
Pengaturan lalu lintas lanjutan ini telah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan PT Transportasi Jakarta, meliputi:
- Pengalihan Lalu Lintas Thamrin Tahap 1-3B, periode 11 Juni – 18 Juni 2022
- Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Wisma Mandiri hingga depan Thamrin 10, yang semula terdiri dari 2 lajur kendaraan regular di sisi barat area kerja, serta 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) (3+2) di sisi timur area kerja, berubah menjadi 1 lajur kendaraan regular di sisi barat area kerja, serta 2 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) di sisi timur area kerja (3+1).
- Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota) tetap dengan konfigurasi 4 lajur kendaraan regular dan 1 lajur campur (mixed traffic) (4+1).
Pengalihan Lalu Lintas Thamrin Tahap 1-3C, periode 19 Juni – 30 September 2022:
- Jalan M.H. Thamrin sisi timur (arah Blok M) dan sisi barat (arah Kota) tetap dengan konfigurasi tahap sebelumnya.
- Persimpangan Jl. M.H. Thamrin – Jl. Kebon Sirih arah timur ke Gondangdia dan arah barat ke Tanah Abang yang semula 2 arah dengan 2 lajur untuk masing- masing arah, akan berubah menjadi hanya 1 arah untuk arus lalu lintas Jl. Kebon Sirih dari arah barat (Tanah Abang) menuju arah timur (Gondangdia) dengan tetapmempertahankan 2 lajur kendaraan di selatan persimpangan.
- Arus lalu lintas Jl. Kebon Sirih dari arah timur (Gondangdia) menuju ke arah barat (Tanah Abang) dialihkan untuk berputar balik di Bundaran HI kemudian menuju Jl. Wahid Hasyim arah barat (Tanah Abang) atau Jl. Kebon Sirih arah barat (Tanah Abang).
- Untuk kendaraan dari Jl. Sabang yang akan ke arah barat (Tanah Abang) namun ingin menghindari ganjil-genap, dapat berbelok ke kanan ke Jl. Kebon Sirih lalu menuju Jl. Jaksa, untuk kemudian menyeberang ke arah barat (Tanah Abang) melalui simpang Jl. Wahid Hasyim-Jl. M.H. Thamrin.
Adapun, Stasiun Thamrin merupakan bagian dari paket kontrak 201 (CP201) MRT Jakarta Fase 2A dengan cakupan pekerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah sepanjang 2.677 meter mulai dari kawasan Bundaran HI (BHI) hingga Harmoni dan juga satu stasiun lainnya di kawanan Monas.
“PT MRT Jakarta [Perseroda] memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini,” jelasnya.
Selain itu, para pengguna jalan dan angkutan umum diharapkan agar memperhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan.