Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Bird (BIRD) Targetkan Punya Minimum 100 Unit Kendaraan Listrik di 2022

Saat ini Blue Bird (BIRD) sudah memiliki 60 armada mobil listrik
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menargetkan pengadaan kendaraan listrik sebagai bagian dari armada menjadi 100 unit pada tahun ini. Sekarang, perusahaan taksi berumur setengah abad itu sudah memiliki sekitar 60 unit mobil listrik.

Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan target 100 unit mobil listrik pada akhir 2022 ini merupakan target minimum.

"Kita total [taksi listrik] sekitar 60 mobil. Tahun ini akan jadi 100 [unit] minimum," tuturnya di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Selain itu, Blue Bird berkomitmen untuk mengubah sebagian armadanya menjadi kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan guna mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional pada 2030. Contohnya, transformasi ke kendaraan listrik sebesar 10 persen dari total armada pada 2030, serta 23 persen ke kendaraan berbahan bakar gas bumi terkompresi atau CNG.

Adrianto memprediksi Blue Bird bisa melampaui target 10 persen pada 2030 nantinya. Dia menyebut akan mengalokasikan 10 persen dari capital expenditure atau belanja modal perusahaan untuk pembelian kendaraan dengan emisi rendah.

Ke depan, Adrianto menyebut akan mendorong kombinasi antara kendaraan berbahan bakar CNG dan listrik atau baterai.

Di sisi lain, Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda) itu mengungkap bahwa sebenarnya Blue Bird lebih condong untuk memilik kendaraan dengan CNG daripada listrik. Menurut dia, penggunaan CNG lebih bersih jika dibandingkan dengan kendaraan hybrid, atau yang menggunakan bahan bakar bensin konvensional dan listrik.

"CNG itu lebih clean dibandingkan hybrid. Karena biasanya hybrid itu jarak tempuh penggunaan baterai tidak jauh, maka kita lebih fokus ke listrik sama CNG," terangnya.

Tidak hanya itu, CNG dinilai lebih ekonomis untuk mengurangi emisi jika dibandingkan dengan harga pengadaan satu unit mobil taksi listrik. Harganya, kata Adrianto, sekitar lima kali lipat dari taksi biasa.

"Taksi listrik kita mahal, harganya empat sampai lima kali lipat harga normal. Harga CNG kit Rp30 juta sudah termasuk instalasinya," jelas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper