Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Punya Pabrik Baterai Mobil Listrik, Bahlil: Banyak Negara Belum Ikhlas

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadila mengungkapkan negara-negara tetangga belum ikhlas jika Indonesia emnjadi negara industri baterai mobil listrik.
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berbicara dalam pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Kepala dan Sekretaris OPD (Organisasi Pemeritah Daerah) pada Senin lalu (27/9/2021)/ BKPM
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berbicara dalam pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Kepala dan Sekretaris OPD (Organisasi Pemeritah Daerah) pada Senin lalu (27/9/2021)/ BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan sebagian besar negara-negara tetangga belum ikhlas jika Indonesia menjadi negara industri baterai mobil listrik.

Kendati demikian, Bahlil tak menyampaikan secara spesifik negara-negara mana saja yang dimaksud.

"Kelihatannya negara-negara tetangga kita sebagian belum ikhlas kalau Indonesia ini menjadi negara industri baterai mobil karena  banyak sekali pencak silatnya," kata Bahlil dalam Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kabupaten Batang, Rabu (8/6/2022).

Namun, pemerintah Korea Selatan di bawah LG telah bersepakat untuk membangun industri baterai mobil listrik di Indonesia sejak 2020.

"Hari ini sudah kita lakukan tahap kedua, dimana investasi sebesar US$9,8 miliar," ungkapnya.

Dia menjamin kerja sama bisnis bersama LG akan sangat transparan lantaran melibatkan beberapa pihak seperti BUMN dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sementara itu, Bahlil mencatat investasi hilirisasi yang dilakukan LG akan memberikan nilai tambah kepada perekonomian Indonesia yaitu sebesar US$5,18 miliar. Proyek ini disebutkan menyerap lebih dari 20.000 tenaga kerja, khusus untuk pabrik baterai mobil listrik saja.

"Dampak ekonominya setiap tahun sebesar US$5,18 miliar dari total investasi US$9,8 miliar dengan total  lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 20.000 lapangan pekerjaan, khusus untuk pabrik baterai mobil bukan untuk kawasan ini [Kawasan Industri Terpadu Batang]," ungkap Bahlil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper