Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buah IA-CEPA, Menaker: Penempatan PMI di Australia Segera Terealisasi

Kerja sama IA-CEPA turut memberikan dampak positif terhadap ketenagakerjaan. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah optimis pada tahun ini Austrlias dapat membuka pintu penempatan PMI.
Menaker Ida Fauziyah dalam konferensi pers virtual Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang dipantau dari Jakarta pada Senin (12/4/2021)./Antararn
Menaker Ida Fauziyah dalam konferensi pers virtual Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang dipantau dari Jakarta pada Senin (12/4/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA – Buah kerja sama antara Indonesia dengan Australia bukan hanya menguntungkan di sektor perdagangan, tetapi juga pada daya saing tenaga kerja Indonesia.

Pada dasarnya, kerja sama Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) merupakan persetujuan kemitraan ekonomi dengan tujuan mendongkrak kinerja perdagangan kedua negara pada tahun ini.

Pemerintahan baru Australia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Anthony Albanese telah menimbulkan optimisme baru bagi pemerintah Indonesia, khususnya bagi dunia ketenagakerjaan.

Letak geografis Indonesia yang rapat dengan Australia memberikan peluang besar bagi penempatan tenaga kerja ke Negeri Kanguru tersebut.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan rasa optimisnya terhadap kerja sama tersebut dalam menyerap tenaga kerja terlatih.

"Kami optimis Australia dapat membuka pintu lebih luas bagi tenaga kerja Indonesia. Bidang-bidang seperti agrikultur, pertambangan, mekanik, dan hospitality [perhotelan/restoran] perlu kita eksplorasi agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja yang terlatih dari Indonesia," ujar Ida dalam keterangan resmi Kemenaker, Selasa (7/6/2022).

Saat ini Nota Kesepahaman (MoU) antar kedua negara untuk penempatan di sektor agrikultur tengah dibahas. Menaker pun akan terus mendorong agar prosesnya dipercepat sehingga penempatan pekerja migran indonesia (PMI) di Australia segera terealisasi.

"Kunjungan PM Albanese kepada Pak Joko Widodo semakin membuat kami ingin merealisasikan penempatan tenaga kerja ke Australia. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat disepakati," tambahnya.

Menaker juga menjamin penempatan ke Australia nanti hanya akan diisi oleh tenaga terampil. Kompetensi calon pekerja migran merupakan fokus utama Kemenaker. Perbaikan soft skill dan kemampuan berkomunikasi PMI juga ditekankan, di samping tentu kompetensi teknis.

Melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah pusat, daerah, swasta, dan komunitas, Ida yakin kualitas tenaga kerja Indonesia tidak akan mengecewakan.

Hingga April 2022, data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat Taiwan, Hongkong, Jepang, Turki, dan Singapura menjadi lima negara penempatan tertinggi.

Status pekerjaan PMI sejauh ini masih didominasi pekerja informal. Tercatat penempatan PMI 2022 hingga April jumlah pekerja formal sebanyak 16.991 (47,79 persen) dan pekerja informal sejumlah 18.561 orang (52,21 persen).

Maka demikian, kehadiran IA-CEPA bukan hanya mendatangkan keuntungan di sektor perdagangan, juga ketenagakerjaan yang semakin memperluas penempatan PMI dan juga menambah jumlah lapangan pekerjaan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper