Bisnis.com, JAKARTA- Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia selama dua setengah tahun belakangan memberikan banyak imbas bagi sektor bisnis. Namun, tantangan kelesuan ekonomi akibat pagebluk tersebut, justru jadi modal Royal Golden Eagle atau RGE Grup memperkuat fondasi bisnis.
Managing Director RGE Grup Anderson Tanoto mengungkapkan selama dua setengah tahun pandemi memberikan tantangan bagi para pelaku usaha. “Kami dipaksa untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat, tidak bisa salah,” ungkapnya dalam kegiatan “Halalbihalal bersama Pimpinan Media”, Senin (30/5/2022).
Selama dua setengah tahun pandemi, menyisakan persoalan yang sangat dramatis pada sektor ekonomi, sosial, dan tentunya penanganan kesehatan. Di tengah kemelut pandemi 2021, sewaktu gejolak varian Delta mengamuk, Indonesia mengalami kelangkaan oksigen bagi perawatan pasien Covid-19.
“Kami ikut menyokong pemerintah dalam penanganan Covid-19, kami mengalihkan pabrik oksigen yang biasa digunakan untuk produksi, guna memasok oksigen pasien. Kami produksi sekitar 500 ton,” kata Anderson.
Di sisi lain, pandemi juga tak menyurutkan langkah RGE Grup dalam memperkuat lini bisnis. Dari seluruh kinerja, menurut Anderson, baik ekspor maupun domestik mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Karena itu pula, RGE Grup melalui APRIL berani menginvestasikan dana jumbo Rp33,4 triliun guna mendongkrak kapasitas produksi bahan kertas ramah lingkungan.
Baca Juga
Suntikan dana tersebut dibutuhkan untuk membangun pabrik kemasan berkelanjutan di Riau. Fasilitas produksi tersebut dapat membuka lapangan kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja pada tahap konstruksi, dan 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi penuh.
Pabrik APRIL memiliki kapasitas produksi sebesar 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang mudah terurai (bioegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).