Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Sebut Vaksin PMK Akan Selesai Sebelum Agustus

Pusat Veteriner Farma (Puspetma) Kementan di Surabaya disebut sudah menemukan stereotif virus penyakit mulut dan kuku yang beredar di Indonesia.
Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Pemprov Jawa Barat akan menerapkan Micro Lockdown atau Pembatasan Mikro hewan ternak untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat pemeriksaan hewan ternak yang masuk ke Jawa Barat./Antara
Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu memeriksa sapi yang baru tiba di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Pemprov Jawa Barat akan menerapkan Micro Lockdown atau Pembatasan Mikro hewan ternak untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memperketat pemeriksaan hewan ternak yang masuk ke Jawa Barat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian menyatakan saat ini sudah diupayakan pembuatan vaksin penyakit kuku dan mulut (PMK). Pusat Veteriner Farma (Puspetma) Kementan di Surabaya disebut sudah menemukan serotype virus yang beredar di Indonesia dengan kode O/ME-SA/Ind/2001/e.

Hal tersebut diungkapkan Mentan Sahrul Yasin Limpo saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI bersama Bulog dan PT Berdikari pada Senin (23/5/2022).

“Perkembangan terbaru penanganan PMK dari jajaran Kementan. Jadi memang kode O ini adalah serotype yang kemudian kami lebih banyak berkonsentrasi untuk menyiapkan vaksinnya. Dan vaksin ini sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 1990 oleh karena dengan serotype ini kita berharap vaksin ini dibutuhkan,” ujar Sahrul dalam seperti dilihat di Kanal Youtube DPR RI, Senin (23/5/2022).

Dikatakannya, Kementan saat ini belum mengetahui asal-muasal virus tersebut.

“Bahwa asalnya dari mana, maka kami turunkan Irjen bapak. Kami periksa semua jalan karantina kami untuk bisa memastikan dari mana. Namun, kami belum bisa pastikan secara pasti seperti apa virus itu masuk. Insyaallah nanti dalam waktu singkat,” ungkapnya.

Menurut Sahrul, selesainya vaksin ditargetkan 4 bulan atau sebelum Agustus 2022. Selanjutnya akan dilakukan populasi massal seluruh populasi ternak yang berpotensi kena PMK.

“Oleh karena itu kami seluruh jajaran PMK meminta dukungan Komisi IV DPR RI yang terhormat agar kami bisa segera menyelesaikan wabah PMK secepat mungkin untuk kembali menjadi negara yang bebas PMK,” ujarnya.

Kementerian sendiri, kata Sahrul, sudah mengambil langkah untuk menanggulangi wabah PMK dalam 3 agenda. Ketiga agenda tersebut yakni agenda darurat (SOS) melalui pemetaan wilayah terkonfirmasi positif PMK, ada wilayah merah, wilayah suspek PMK atau kuning, dan wilayah bebas PMK atau wilayah hijau.

Sejak penetapan wabah oleh Menteri Pertanian pada Senin, 9 Mei 2022 lewat Kementan 403 dan 404 Tahun 2022, data terkini sampai 17 Mei 2022 wabah PMK sudah terdeteksi di 15 provinsi, 52 kabupaten/kota.

Dari 15 provinsi ada 13,8 juta ekor, jumlah ternak yang terdampak 3,91 juta ekor, dan populasi ternak yang sakit PMK 13.965 ekor (0,36 persen dari total populasi kabupaten terdampak 3,91 juta ekor), yang sembuh 2.630 ekor (18,30 persen), mati 99 ekor (0,71 persen).

Lima belas provinsi itu antara lain Aceh, Bangka Belitung, Jawa Timur, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper