Bisnis.com, JAKARTA – Kapal KM Sirimau kandas di perairan Pulai Ipet, Perairan Lewoleba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (17/5/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerjunkan Quick Response Team (QRT) untuk mengevakuasi penumpang kapal.
Tim yang diterjunkan yakni berasal dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Lewoleba Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tim menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden kandasnya kapal KM. Sirimau tersebut.
Adapun, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mengerahkan KM Sabuk Nusantara 108 untuk membantu proses evakuasi penumpang kandasnya kapal KM Sirimau yang dijadwalkan tiba di Lewoleba pada Kamis (19/5/2022) pada pukul 18.00 WITA.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Mugen S. Sartoto mengatakan bahwa kapal KM. Sirimau yang dioperatori oleh PT Pelni kandas di ujung timur Pulau Ipet, dalam perjalanan dari Pelabuhan Lewoleba menuju Pelabuhan Maumere, dengan membawa penumpang sebanyak 784 orang.
Jarak antara lokasi kandasnya kapal tersebut dengan Pelabuhan Lewoleba 8,9 NM atau +/- 16,56 km atau +/- 1 jam.
"Melalui UPP Lewoleba dan PT Pelni serta Basarnas Lewoleba telah bergerak cepat melakukan penanganan kandas sesuai prosedur Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) Kapal dan tidak ditemukan adanya kebocoran kapal," jelas Capt. Mugen dikutip dari siaran pers, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga
Mugen memastikan seluruh penumpang kapal KM Sirimau dalam kondisi selamat. Upaya lepas kandas kapal KM Sirimau telah dilakukan pada saat kondisi pasang tertinggi yaitu Rabu (18/5/2022) pukul 01.00 sampai dengan 02.00 WITA. Kemudian, kondisi pasang tertinggi kedua terjadi pada hari yang sama yakni pukul 12.00 sampai dengan 13.00 WITA tetapi belum membuahkan hasil.
Mugen menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan upaya olah gerak agar lepas kandas belum membuahkan hasil. Setelah itu, Kemenhub segera meminta PT Pelni melakukan evakuasi penumpang yang masih di atas kapal dan membawa ke pelabuhan terdekat (Lewoleba) untuk diangkut dengan Kapal Pelni lainnya.
“Dengan jaminan akomodasi dan makanan selama masa tunggu dan meneruskan perjalanan hingga ke tempat tujuan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelni," jelas Capt. Mugen.
Sementara itu, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas kejadian ini. Dia mengtakan saat ini sedang terus berupaya agar KM Sirimau dapat lepas kandas.
Pada upaya awal, KM Gandha Nusantara 14 diterjunkan untuk membantu kemarin, Rabu (18/5/2022) saat pasang tertinggi belum berhasil melepaskan kandasnya KM Sirimau. Untuk itu, Pelni kembali memperbantukan KM Sabuk Nusantara 108 guna membantu proses evakuasi penumpang KM Sirimau menuju pelabuhan selanjutnya dengan berkoordinasi kepada sejumlah pihak kepelabuhanan.
“Selanjutnya 784 penumpang KM Sirimau akan melanjutkan perjalanan dengan KM Sabuk Nusantara 108," terangnya.
Untuk sementara waktu, KM Sabuk Nusantara 108 akan melayani rute KM Sirimau hingga kapal berhasil dikeluarkan dari posisi kandas dan siap dioperasikan kembali.
Adapun rute KM Sabuk Nusantara 108 yang diperbantukan untuk mengevakuasi penumpang KM Sirimau yaitu Kupang-Lewoleba-Maumere-Mananga-Lewoleba-Balauring-Balanusa-Kalabahi.
"Kepada penumpang yang terdampak akibat kandasnya KM Sirimau, kami memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan seluruh penumpang selama masa tunggu evakuasi. Seluruh penumpang pun dalam keadaan sehat dan selamat," terang Opik.
KM Sirimau merupakan salah satu kapal Pelni yang memiliki kapasitas 1.000 pax dengan rute Kupang-Lewoleba-Maumere-Baubau-Wanci-Namrole-Ambon-Sorong-Manokwari-Sorong-Ambin-Wanci-Baubau-Maumere-Lewoleba-Kupang.