Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rentetan Kebakaran Kilang Minyak, Bagaimana Dampak ke Investor?

Insiden kebakaran pada kilang milik Pertamina terjadi di Plant 5, salah satu unit di area Kilang Balikpapan pada Minggu (15/5/2022) sekitar pukul 10.40 WITA.
Proses pemadaman salah satu tangki yang terbakar di Kilang Cilacap./Pertamina
Proses pemadaman salah satu tangki yang terbakar di Kilang Cilacap./Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA —  Rentetan kebakaran di sejumlah kilang milik PT Pertamina (Persero) yang kembali berlanjut pada pertengahan tahun ini dianggap dapat berdampak negatif pada kepercayaan investor pada kegiatan hilirisasi minyak dan gas (Migas) dalam negeri.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan dampak negatif kepada sentimen investasi itu berasal dari kejadian kebakaran kilang milik perusahaan pelat merah itu yang kembali berulang pada tahun ini. Pasalnya, kebakaran kilang milik Pertamina sudah terjadi dua kali selama lima bulan terakhir.

Adapun, insiden serupa pernah terjadi sebanyak tiga kali sepanjang 2021.

“Lebih kepada kepercayaan investor kepada Pertamina menjadi terpengaruh. Kejadian berulang terkesan membuat Pertamina tidak belajar dari kesalahan,” kata Mamit melalui pesan WhatsApp, Senin (16/5/2022).

Kendati demikian, dia berpendapat, rentetan insiden itu tidak bakal berdampak signifikan pada torehan investasi pada kegiatan hilirisasi Migas yang dikerjakan oleh Pertamina.

“Saya kira berdampak terhadap investasi pasti ada, hanya saja tidak terlalu besar,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden kebakaran pada kilang milik Pertamina terjadi di Plant 5, salah satu unit di area Kilang Balikpapan pada Minggu (15/5/2022) sekitar pukul 10.40 WITA. Satu orang dilaporkan tewas dan lima orang lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

Kejadian yang sama di Kilang Balikpapan itu lebih dahulu terjadi pada 4 Maret 2022. Kilang BBM Balikpapan itu mengolah minyak mentah dengan kapasitas mencapai 260 ribu barel per hari (barrel oil per day/BOPD).

Sementara sepanjang 2021, Bisnis.com mencatat terdapat tiga kilang milik Pertamina yang mengalami kebakaran. Akhir 2021, Pertamina melaporkan Refinery Unit (RU) IV Cilacap Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter, di Lomanis, Cilacap Tengah, mengalami kebakaran hebat.

Lima bulan sebelumnya pada Jumat (11/6/2021), kebakaran juga terjadi di kilang Cilacap, yaitu area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pukul 19.45 WIB, di bundwill tangki 39T-205. Sementara itu insiden yang berdampak luas terjadi saat kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat terbakar hebat pada pukul 00.45 WIB, Senin (29/3/2021) dini hari.

Kebakaran yang melanda kilang di Balongan cukup besar sehingga proses pemadaman memakan waktu sampai 2 hari. Ketika itu, petir disebut-sebut sebagai pemicu terjadinya kebakaran sehingga mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan analisa terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi kejadian.

Usai Analisis, BMKG menyebutkan kebakaran yang melanda Kilang Minyak Balongan di Indramayu pada dini hari bukan disebabkan oleh sambaran petir.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Rahmat Triyono mengatakan hal tersebut berdasarkan alat monitoring lightning detector yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung.

"Dari pukul 00.00 hingga pukul 02.00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," jelasnya.

Berdasarkan hasil monitoring alat kelistrikan udara, kata Rahmat, pada saat kejadian kebakaran sekitar pukul 00.00-02.00 WIB, menunjukkan kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan sejauh kurang lebih 77 kilometer, yaitu di sekitar Subang dengan klasifikasi tingkat kerapatan petir sedang hingga tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper