Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki tengah mengidentifikasi sejumlah koperasi yang dapat memproduksi minyak goreng sebagai bentuk alternatif penyediaan pasokan komoditas tersebut di kalangan masyarakat.
“Nah, standarnya yang harus dikecualikan ya,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Selasa (17/5/2022).
Teten menilai diperlukan waktu yang lama untuk mendorong koperasi agar mampu memproduksi minyak goreng dengan kuota yang cukup. Akan tetapi, pihaknya optimistis upaya itu dapat segera diwujudkan pada tahun ini.
“Memang butuh waktu, mudah-mudahan tahun ini bisa. Di Sumatera akan ada piloting,” ucap Teten.
Lebih lanjut, dia menilai bahwa minyak goreng yang diproduksi rakyat sangat sehat bahkan bisa dipakai untuk program stunting atau gizi buruk.
“Sekarang ini kan banyak kasus minyak gorengnya itu putih kan kayak di-bleaching. Saya sedang mengusulkan minyak sawit diproduksi koperasi dan petani standarnya dibedakan, tidak harus putih, kuning, merah juga lebih sehat,” ungkapnya.
Baca Juga
Teten menganggap minyak goreng buatan masyarakat yang sehat dapat menjadi salah satu bahan pangan untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi stunting.
“Selain itu, produksi minyak sawit enggak kemudian didominasi usaha besar, tapi juga pelaku usaha kecil. Toh teknologi untuk produksi ini (minyak sawit) juga sudah murah kan,” jelasnya.