Bisnis.com, JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. melakukan penandatanganan kerja sama dengan Tapestry Companies LLC dan Quest Group Inc. untuk pengembangan laboratorium dan fasilitas bioteknologi di kawasan itu.
Berdasarkan keterangan pers Jababeka, Rabu (11/5), penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan antara General Manager Industrial Sales dan Marketing Company Jababeka Rudy Subrata dengan President Director Quest Group Richard Lim yang juga representatif Tapestry Companies.
Quest Group merupakan korporasi yang berbasis di Honolulu, Amerika Serikat. Sementara itu, Tapestry Companies merupakan perusahaan asal Jepang.
Tapestry Companies dan Quest Group menyatakan komitmennya untuk mengembangkan laboratorium bioteknologi maupun proyek inkubator untuk produk kesehatan di kawasan industri tersebut.
Pengembangan Jababeka Biotech Industrial Estate diperkirakan akan menelan biaya hingga US$25 juta.
Dari perspektif kalangan pelaku bisnis, kerja sama tersebut akan memberikan nilai tambah yang positif bagi pengembangan industri berbasis bioteknologi, khususnya terkait dengan produk-produk kesehatan yang saat ini permintaannya meningkat.
Pakar pengobatan herbal dan jamu Charles Saerang mengatakan bahwa dukungan pengembangan kawasan bioteknologi di Kawasan Industri Jababeka perlu dilakukan agar tercipta nilai tambah dan membuka peluang penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan. Hal itu tecermin dari makin tingginya konsumsi produk kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh.