Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menugaskan Perum Bulog sebagai distributor utama dalam menyalurkan minyak goreng curah ke seluruh Indonesia. Sebaliknya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bertugas untuk mensubsidi minyak goreng curah agar harganya bisa Rp14.000 per liter.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan dalam skemanya pembiayaannya, Bulog akan diberi kucuran dana 80 persen oleh BPDPKS terlebih dahulu, dan 20 persennya kemudian akan diberikan kepada Bulog usai pendistribusian minyak goreng curah dan audit selesai.
“Tapi berapa-berapanya belum tahu kita, masih dibicarakan ini oleh Kementerian Perekonomian selaku koordinator,” ujar Buwas di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, keputusan penugasan Bulog tersebut masih didiskusikan dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Buwas, penugasan ini merupakan hal baru untuk Bulog. Sebab, sebelumnya produsen minyak mempunyai jaringan distributor tersendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan dasar hukum terlebih dulu agar Bulog bisa menjalankan penugasan tersebut.
Lebih lanjut, dia pun menyebut sudah ada tiga produsen minyak goreng yang bersedia menyediakan pasokan minyak goreng kepada Bulog untuk didistribusikan ke masyarakat. Buwas menyatakan produsen minyak goreng tersebut bersedia menyediakan pasokan karena tidak bisa menjual produknya ke luar negeri lantaran kebijakan larangan ekspor oleh pemerintah.
Baca Juga
Hingga saat ini, kata dia, ada dua skema distribusi yang akan dilakukan Bulog tetapi masih belum final. Pertama, ada skema lewat bantuan yang diprogramkan Kementerian Sosial (Kemensos). Kedua, Bulog sebagai distribusi murni ke pasar-pasar seluruh Indonesia.
“Makanya Bulog tidak bisa sendiri. Untuk Kemensos, datanya sudah ada di PT Pos. untuk yang pasar umum itu sudah adadi BGR Logistik. Mereka sudah punya sistem, jaringannya sudah ada,” tutur Buwas.
Buwas menjelaskan dengan ditugaskannya Bulog untuk mendistribusikan minyak goreng kepada masyarakat, maka diharapkan tidak ada kebocoran pasokan minyak goreng pada proses pendistribusian.
Selain itu, Buwas mengatakan, dirinya pun mengusulkan agar migor curah tersebut dikemas dengan sederhana agar mudah diawasi.
“Sama kayak gas subsidi, nanti ada tertulis minyak goreng curah subsidi,” kata mantan Kabareskrim Polri itu.