Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Produsen Besar Minyak Goreng Siap Kerja Sama dengan Bulog, Siapa Saja?

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan ada tiga produsen minyak goreng curah yang siap bekerja sama dengan Bulog terkait penugasan menjadi distributor minyak goreng.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan ada tiga produsen minyak goreng curah yang siap bekerja sama dengan Bulog terkait penugasan menjadi distributor minyak goreng selama masa larangan ekspor bahan baku minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya.

Meksipun demikian, Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas ini masih enggan untuk mengungkap ketiga produsen minyak goreng yang akan bekerja sama dengan Bulog.

“Saya tidak perlu sebutkan siapa, tapi itu tiga produsen besar yang saat ini siap bekerja sama dengan Bulog,” kata Buwas di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2022).

Namun, Buwas mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih menunggu regulasi terkait penugasan untuk distribusi minyak goreng.

"Penugasan harus ada regulasi, Bulog engga pernah dapat penugasan minyak goreng, kalau jagung pernah, beras pernah tapi minyak goreng belum pernah, maka harus ada penugasan biar engga salah," ujarnya.

Dia menjelaskan, nantinya Bulog bakal mendistribusikan stok minyak goreng dari produsen ke pasar. Selama ini, kata Buwas rantai pasok itu yang kerap menimbulkan tanda tanya, di mana ketersediaan di lapangan tidak sama dengan produksi dari produsen. Hal itu yang menjadi salah satu perhatiannya.

Terkait harga, Bulog bakal membeli minyak goreng dari produsen di bawah harga pasar. Targetnya konsumen akhir bisa membeli minyak goreng dengan harga Rp14.000/liter.

"Kita sudah ada perjanjian harga yang kita beli harga murah, Bulog ada tugas stabilisasi dengan ketersediaan, jadi B2B dengan harga di bawah perekonomian dengan harapan harga lebih murah ke masyarakat tapi itu ditangani komersial," tutur Buwas.

Jika harga dari produsen tetap lebih mahal, maka akan ada subsidi dari pemerintah. Namun, Buwas belum bisa memastikan bentuk dari regulasi penugasan itu, apakah akan dalam bentuk Peraturan Presiden, Keppres atau justru ditugaskan oleh Kementerian terkait.

Lebih lanjut, dia menjelaskan jika Bulog nantinya akan bekerja sama dengan PT Pos jika penugasannya berupa bantuan sosial. Sebab, PT Pos memiliki data dari Kementerian Sosial.

Bulog juga akan bekerja sama dengan BGR Logistik yang merupakan cucu perusahaan RNI/ID Food karena mereka sudah memiliki sistem pendistribusian ke pasar-pasar yang baik sehingga sulit untuk bocor.

"Bapak Presiden mengharapkan minyak goreng nanti yang kemasan dikemas sederhana untuk kebutuhan masyarakat dengan harga 14 ribu, saya percaya jika selesai, apa yg diinginkan presiden terlaksana. Ini perlu kerjasama produsen, distributor Bulog dan Bulog kerjasama dengan BUMN untuk pendistribusian di antaranya PT Pos dan BGR," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper