Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Ekspor Karet Melemah, Siapa Biang Keroknya?

Ada dua faktor utama yang menekan harga ekspor karet.
Petani memanen getah karet di Bajubang, Batanghari, Jambi, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Petani memanen getah karet di Bajubang, Batanghari, Jambi, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA — Harga karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura mengalami tren penurunan.

Dilansir dari Antara Jumat (6/5/2022), pelemahan harga ekspor komoditas itu akibat pembeli utama, China, melakukan kebijakan lockdown untuk mengendalikan Covid-19.

Adapun, keputusan Thailand yang menjual komoditas itu lebih murah juga turut mempengaruhi pergerakan harga.

"Dari 5 April 2022 harga masih bisa sebesar US$1,773 per kilogram, pada 5 Mei tinggal US$1,644 per kilogram," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah.

Keputusan China melakukan lockdown berpengaruh besar kepada harga karet di pasar global. Hilangnya permintaan dari Negeri Panda langsung berdampak terhadap harga jual.

Di sisi lain, lanjut Edy, langkah Thailand yang menjual harga jual komoditas itu lebih murah dibandingkan dengan produk negara produsen karet alam lainnya seperti Indonesia. Akibatnya, pembeli memilih membeli dari negara tersebut.

Sementara itu, produktivitas karet Thailand yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia memang memungkinkan negara itu menjual harga lebih rendah.

"Akibatnya harga ekspor karet terus berfluktuasi dengan tren menurun,” ujarnya.

Dia memperkirakan harga akan berada di kisaran US$1,6 per kilogram pada Mei 2022. Pihaknya berharap volume ekspor bisa meningkat sehingga nilai ekspor masih tertolong.

Adapun, volume ekspor karet Sumut pada kuartal I/2022 tercatat masih turun sebesar 4,97 persen dibandingkan dengan periode sama 2021 atau menjadi 95.188 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper