Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikasih Target Realisasi Investasi Rp1.200 Triliun oleh Jokowi, Begini Strategi BKPM

BKPM menargetkan investasi senilai Rp1.200 triliun di 2022. Begini strategi kementerian tersebut untuk mencapai targetnya.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengunjungi lokasi proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang terletak di Kutai Timur, Kalimantan Timur, Rabu (19/1/2022)./BKPM
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengunjungi lokasi proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang terletak di Kutai Timur, Kalimantan Timur, Rabu (19/1/2022)./BKPM

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal menargetkan investasi senilai Rp1.200 triliun di 2022. Itu artinya, rata-rata realisasinya harus Rp300 triliun.

Sementara itu, BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal I/2022  mencapai Rp282,4 triliun. Realisasi yang tidak mencapai Rp300 triliun tersebut dapat mempersulit BKPM dalam mencapai target Rp1.200 triliun di akhir 2022.

Lantas, strategi apa yang digunakan BKPM untuk mencapai target tersebut?

Deputi  Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi menyampaikan, strategi pertama yang dilakukan BKPM adalah mengikuti arah komando dari Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

"Kita sudah memitigasi setiap wilayah ada 100 besar rencana investasi PMA dan PMDN per wilayah," kata Imam dalam webinar 'Potret Realisasi Investasi Triwulan I 2022" pada Kamis (28/4/2022).

Strategi kedua adalah dengan berkolaborasi dengan unit deputi lain, misalnya bekerjasama dengan deputi promosi.

"Pastinya akan ada arahan-arahan lagi dari Pak Bahlil. Dan biasanya beliau akan memberikan arahan-arahan khusus, bagaimana meyakinkan investor sekaligus bagaimana mereka bisa merealisasi sehingga target Rp1.200 triliun itu bisa dicapai," ujarnya.

Di lain sisi, Imam optimistis apa yang dilakukan Bahlil dua tahun terakhir ini dapat menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2030-2045.

Pertama, rekor masuknya mobil listrik yang diproduksi oleh Hyundai motor pada Maret ke Indonesia. Kedua, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara  yang memiliki pabrik baterai mobil.

Dia mengatakan, industri baterai merupakan industri yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia 20 bahkan 50 tahun mendatang, sama halnya dengan investasi Samsung di Vietnam, yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi Vietnam hingga saat ini.

"Yang ketiga ada substitusi impor  yang saat ini lagi dieksekusi oleh kami sesuai dengan arahan Pak Bahlil yaitu coal to methanol, coal to DME, dan kemudian bagaimana kita membuat etanol menjadi bioetanol," kata Imam, menambahkan hingga saat ini, rencana tersebut sedang dijajaki dan segera dieksekusi agar bisa terealisasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper