Bisnis.com, JAKARTA - Negara penghasil minyak di Timur Tengah akan membantu memenuhi kebutuhan Eropa di tengah potensi menurunnya pasokan minyak dari Rusia.
Berdasarkan laporan dan pelacakan data kapal tanker yang dikumpulkan Bloomberg, pengiriman minyak dari Teluk Persia ke Eropa diperkirakan akan nail hampir 130 persen sepanjang April menjadi 379.000 barel per hari, seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (28/4/2022).
Angka itu menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2020. Sementara itu, impor Eropa dari Rusia akan turun hingga 166.000 barel per hari, menurut data pemesanan sementara.
Sementara itu, harga BBM diesel yang digunakan untuk truk, alat berat, hingga kapal, sudah naik sekitar 70 persen di Eropa pada tahun ini.
Kenaikan itu jauh lebih tinggi daripada minyak mentah yang naik di atas US$100 per barel pada saat penyerangan Rusia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Rusia memperkirakan produksi minyak turun sekitar 17 persen pada tahun ini karena produknya dijauhi oleh pelanggannya.
Baca Juga
Dengan demikian, hal itu menjadi insentif ekspor solar bagi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Pendapatan Timur Tengah untuk penjualan diesel diperkirakan akan mencapai US$1,5 miliar pada bulan ini berdasarkan harga sekarang.
Broker Star Fuels yang berbasis di Dubai, Matt Stanley mengatakan persediaan solar akan semakin menipis seiring dengan sejumlah kontrak pasokan dari Rusia akan habis dan para trader enggan memperpanjangnya.
Kendati demikian, Rusia akan tetap menjadi pemasok solar terbesar ke Eropa pada bulan ini yang sebanyak 618.000 barel per hari.