Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tragedi Terbakarnya Kapal Uap Sultana, Kecelakaan Maritim Terbesar 157 Tahun Lalu

Pada dini hari tanggal 27 April 1865, hanya beberapa hari setelah berakhirnya Perang Saudara, Sultana terbakar di sepanjang Sungai Mississippi.
Kapal Uap Sultana/guides.loc.gov
Kapal Uap Sultana/guides.loc.gov

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 27 April 1865, terjadi kecelakaan maritim terbesar, dimana kapal uap Sultana yang mengangkut 2.400 penumpang meledak dan tenggelam di Sungai Mississippi, menewaskan 1.700 orang.

Melansir battlefields.org, pada dini hari tanggal 27 April 1865, hanya beberapa hari setelah berakhirnya Perang Saudara, Sultana terbakar di sepanjang Sungai Mississippi.

Sultana adalah kapal uap kayu sepanjang 260 kaki, dibangun di Cincinnati pada tahun 1863, yang secara teratur mengangkut penumpang dan barang antara St. Louis dan New Orleans di Sungai Mississippi.

Pada tanggal 23 April 1865, kapal berlabuh di Vicksburg untuk mengatasi masalah dengan boiler selama perjalanan rutin dari New Orleans. Sementara di pelabuhan, itu dikontrak oleh Pemerintah AS untuk membawa mantan tawanan perang Union dari penjara Konfederasi, seperti Andersonville dan Cahaba, kembali ke wilayah Utara.

Untuk memenuhi kontrak yang menguntungkan, J. Cass Mason, kapten Sultana, memilih untuk menambal boiler yang bocor daripada menyelesaikan perbaikan yang lebih ekstensif dan memakan waktu. Khawatir rekan-rekannya menerima suap untuk mengangkut tahanan di kapal lain, Kapten Angkatan Darat Union George Williams, yang mengawasi operasi itu, buru-buru memerintahkan agar semua mantan tahanan di kamp pembebasan bersyarat dan rumah sakit di Vicksburg diangkut dengan kapal Sultana.

Meskipun dirancang untuk hanya menampung 376 orang, lebih dari 2.000 tentara Union memadati kapal uap tersebut lebih dari lima kali kapasitas angkut yang sah. Terlepas dari kekhawatiran akan kelebihan muatan dari beberapa petugas, Williams menolak untuk membagi orang-orang itu, bersikeras bahwa mereka bepergian dengan satu kapal.

Sultana berlayar ke utara ke Mississippi, tetapi kepadatan yang parah dan arus sungai yang lebih cepat yang disebabkan oleh pencairan mata air menambah tekanan pada boiler yang baru ditambal. Tak lama setelah meninggalkan Memphis, Tennessee pada tanggal 27 April, boiler yang terlalu tegang meledak, menghancurkan bagian tengah kapal dan memicu kebakaran yang tak terkendali.

Banyak dari mereka yang tidak terbunuh segera tewas ketika mereka mencoba berenang ke pantai. Dari korban awal, 200 kemudian meninggal karena luka bakar yang diderita selama insiden tersebut. Para peneliti menunjukkan bahwa 1.195 dari 2.200 penumpang dan awak tewas, menjadikan insiden Sultana sebagai bencana maritim paling mematikan dalam sejarah AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper