Bisnis.com, JAKARTA – Euforia mudik Lebaran 2022 kembali dirasakan oleh masyarakat setelah pemerintah memberi lampu hijau kepada masyarakat. Pergerakan masyarakat secara massif dapat menjadi berkah tersendiri bagi para badan usaha jalan tol tahun ini.
Pada tahun ini, pemerintah memprediksi ada pergerakan 85 juta masyarakat yang akan melaksanakan mudik. Sebanyak 47 persen diantaranya akan melakukan mudik dengan menempuh jalur darat.
Berdasarkan hasil survei Balitbanghub, sejumlah daerah yang paling krusial pada masa mudik tahun ini yakni daerah asal terbanyak dari Jawa Timur 14,6 juta orang, Jabodetabek 14,3 juta dan Jawa Tengah 12,1 juta. Daerah tujuan terbanyak yakni Jawa Tengah 23,5 juta, Jawa Timur 16,8 juta, dan Jawa Barat 14,7 juta.
CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono mengatakan pihaknya menyambut dengan baik mudik pada tahun ini. Koordinasi dan persiapan infrastruktur pun telah dilakukan untuk bisa memastikan kelancaran arus mudik.
Adapun, dalam portofolio bisnis jalan tol Astra Infra terdapat delapan ruas jalan tol yang dioperatari sampai dengan saat ini, beberapa diantaranya merupakan ruas yang paling banyak dilalui para pemudik seperti Jalan Tol Tangerang-Merak dan Cikopo Palimanan.
Kendati demikian, Kris mengatakan momen Lebaran tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan perseroan. Pasalnya, dalam portofolio jalan tol Astra Infra, jalan tol metropolitan mengalami penurunan volume lalu lintas pada saat periode mudik dan Lebaran.
Baca Juga
Di samping itu, Jalan Tol Tangerang-Merak justru mengalami penurunan volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada saat periode mudik Lebaran karena adanya pembatasan kendaraan niaga atau bersumbu tiga untuk melintas di jalan tol. Pada saat periode normal, VLL di Jalan Tol Tangerang-Merak bisa mencapai 160.000 kendaraan per hari, namun saat ada pembatasan turun menjadi sekitar 150.000 kendaraan per hari.
"Palimanan kontribusinya siginifikan saat mudik, tapi baru cukup untuk mengkompensasi penurunan dari ruas-ruas lain," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Di lain pihak, Sekretaris Perusahaan Waskita Toll Road Alex Siwu mengatakan pihaknya memiliki sejumlah ruas yang menjadi jalur utama arus mudik baik di Jalan Tol Trans Jawa dan juga di Jalan Tol Trans Sumatra.
Untuk di Jalan Tol Trans Jawa, Waskita Toll Road menjadi operator pada ruas Kanci-Pejangan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Pasuruan-Problonggo. Sementara itu, di Jalan Tol Trans Sumatra di antaranya adalah Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.
Dia mengungkapkan hingga Maret 2022, perseroan mencatat rata-rata VLL dari seluruh jalan tol Waskita Toll Road tercatat sebesar 23.000 kendaraan per hari. Jumlah itu tercatat telah meningkat sekitar 18 persen jika dibandingkan dengan periode Maret 2021.
Menurut Alex, pada Lebaran tahun ini, pihaknya memproyeksikan dapat mencatatkan peningkatan LHR, terutama ruas-ruas yang menjadi jalur utama mudik.
"Untuk predisi LHR kita prediksi kenaikan 18 persen-20 persen, kondisi ini karena ini rata-rata, kalau di Trans Jawa agak beda, kalau di ruas-ruas dalam kota saat Lebaran malah turun sebenarnya," jelasnya.
Kendaraan melintas di Tol Cikopo-Paliman, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. - Antara
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membidik peningkatan pendapatan tol sebesar 27,3 persen selama H-7 sampai dengan H+7 Hari Raya Idulfitri jika dibandingkan dengan pendapatan tol pada periode normal pada November 2021 yang tercatat sebagai rata-rata pendapatan tol tertinggi selama pandemi Covid-19.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan target tersebut didorong oleh faktor peningkatan lalu lintas selama periode arus mudik dan balik yang diprediksi mencapai total 4,96 juta kendaraan baik yang keluar maupun masuk Jabotabek. Angka tersebut mewakili prediksi lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa.
“Kami memprediksi jumlah kendaraan keluar wilayah Jabotabek pada H-7 s.d H+7 atau pada periode 25 April-10 Mei 2022 adalah sebanyak 2,56 juta kendaraan, naik 80 persen dari jumlah kendaraan pada periode yang sama pada Lebaran 2021. Untuk prediksi jumlah kendaraan masuk wilayah Jabotabek pada periode yang sama adalah sebanyak 2,39 juta kendaraan, naik 69,7 persen dari Lebaran 2021,” jelas Heru.
Heru menambahkan peningkatan lalin di empat gerbang tol utama pada periode Lebaran 2022 cukup signifikan dibandingkan dengan lalu lintas pada periode normal di November 2021. Jasa Marga mencatat peningkatan hingga 11,8 persen untuk kendaraan keluar Jabodetabek dan 4,5 persen untuk kendaraan masuk Jabodetabek selama periode H-7-H+7.
Menurutnya, pelonggaran yang diberikan pemerintah dalam arus mudik di tengah pandemi ini, akan kembali menggairahkan perjalanan darat jarak jauh, khususnya di jalan tol, yang selama dua tahun ini tidak terjadi di masa pandemi.
"Tren ini kami harapkan berlanjut dalam libur panjang lainnya, di luar libur panjang Lebaran 2022, sehingga akhir 2022 ini akan mendongkrak kinerja volume lalu lintas dan pendapatan tol perseroan. Tentunya kami berharap, karena ini masih masa pandemi, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dalam melakukan perjalanan jarak jauh seperti selalu mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," tambah Heru.
Heru menambahkan, Jasa Marga juga mencatat peningkatan lalin yang cukup signifkan pada kuartal I/2022 dengan LHR jalan tol Jasa Marga Group di seluruh Indonesia meningkat 12,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi tersebut hanya terpaut lebih rendah 0,45 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019 pada saat sebelum pandemi Covid-19. Dengan demikian, LHR di jalan tol Jasa Marga telah mendekati angka normalnya.
“Dengan kondisi saat ini, kami optimis kinerja Jasa Marga pada 2022 akan meningkat," ungkapnya.