Bisnis.com, JAKARTA — Anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN mencatatkan surplus 0,06 persen pada Maret 2022, membaik dari posisi tahun lalu yang masih defisit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa APBN mencatatkan surplus Rp10,3 triliun pada Maret 2022. Nilainya setara dengan 0,06 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menurutnya, posisi defisit APBN per Maret 2022 berbalik positif dibandingkan dengan Maret 2021 yang defisit Rp144,2 triliun. Menurut Sri Mulyani, hal tersebut menjadi sinyal positif terhadap kondisi keuangan negara.
"Jadi sekali lagi membalik [dari] negatif dalam ke positif, artinya tumbuh 107,2 persen. APBN surplus pada Maret 2022 dibandingkan dengan Maret tahun lalu, surplus 0,06 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (20/4/2022).
Kondisi surplus APBN pada Maret 2022 terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp501 triliun dan belanja negara Rp490,6 triliun. Pendapatan negara tercatat tumbuh hingga 32,1 persen (year-on-year/YoY) dan belanja negara turun 6,2 persen (YoY).
Keseimbangan primer pada Maret 2022 tercatat surplus Rp94,7 triliun, berbalik membaik dibandingkan dengan Maret 2021 yang negatif Rp65,3 triliun.
Baca Juga
"APBN harus terus menerus dijaga kesehatannya. Dengan surplus ini kita punya sisa lebih perhitungan anggaran [SiLPA] Rp149,7 triliun. Nah, inilah yang kami sebutkan cerita APBN bekerja keras mengenai Covid-19 dan sudah terlihat buahnya, ekonomi pulih," ujar Sri Mulyani.