Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersiap menghadapi lonjakan penumpang jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya sejalan dengan langkah pemerintah yang memperbolehkan mudik Lebaran 2022.
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Yusuf Hadi memproyeksi kenaikan jumlah perjalanan atau rute kapal yakni sebesar 16 persen dibandingkan dengan 2021. Kenaikan, diprediksi terjadi pada baik penumpang maupun angkutan kendaraan.
Dibandingkan dengan 2021, ASDP memprakirakan terdapat peningkatan penumpang sebesar 63 persen dan kendaraan sebesar 44 persen. Adapun, angkutan kendaraan terbagi menjadi kendaraan roda naik 47 persen, roda empat baik 59 persen, bus 98 persen, serta truk naik 24 persen.
"Semua segmen diperkirakan mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2021. Begitu pun dengan 2020, namun dibandingkan dengan 2019 masih ada di bawah. Tapi menariknya, [angkutan] truk naik 20,5 persen dibandingkan dengan 2019," tutur Yusuf, Kamis (14/4/2022).
Untuk mengantisipasi potensi kenaikan penumpang, ASDP menggelar posko angkutan lebaran di lingkungan operasional sejak 22 April 2022 atau H-10 Idulfitri, sampai dengan 10 Mei 2022 atau H+7. Sembilan cabang yang akan menjadi pantauan ASDP yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Kayangan, Balikpapan, Bangka, Bajo, dan Sibolga.
Kemudian, terdapat lima cabang pantauan perusahaan yaitu Selayar, Batam, Ambon, Ternate, dan Bitung.
Baca Juga
Selain itu, terdapat 234 kapal yang disiapkan dengan rincian 66 kapal dikelola oleh ASDP, lalu 168 kapal merupakan kapal mitra kerja atau non-ASDP.
Di sisi lain, Yusuf menyampaikan bahwa akan memantau sejumlah lintasan di luar lintasan yang saat ini fokus dipantau. Dikhawatirkan, terdapat pergerakan pada sejumlah lintasan yang tidak dipantau tersebut.
"Selain 14 lintasan yang dipantau, ASDP mengkonsentrasikan di seluruh wilayah operasional dengan jumlah 215 kapal dan 314 lintasan. Itu tetap disiagakan. Karena dua tahun tidak mudik, yang tidak dipantau bisa terjadi pergerkan," kata Yusuf.
Adapun, pemerintah kembali memperbolehkan mudik setelah dua tahun dilarang karena alasan pandemi Covid-19. Sebanyak 85,5 juta orang diprediksi melakukan perjalanan mudik berdasarkan survei yang diselenggarakan oleh Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Puncak arus mudik diprediksi jatuh pada 28-29 April 2022, sedangan puncak arus balik diprediksi pada 8 Mei 2022.