Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali melaksanakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun ini. Program tersebut nantinya akan diberikan kepada tenaga kerja dengan gaji kurang dari Rp3,5 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan saat ini pemerintah terus mematangkan program tersebut dan akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Tadi ada arahan dari bapak Presiden terkait program bantuan subsidi upah dimana ini akan terus dimatangkan bantuan subsidi upah untuk 8,8 juta tenaga kerja dengan gaji yang kurang dari Rp3 juta," kata Airlangga dalam konferensi pers PPKM pada Senin (4/4/2022).
BSU merupakan program bantuan pemerintah bagi pekerja atau buruh yang terdampak Covid-19. Program tersebut merupakan bentuk upaya pemerintah guna melakukan pemulihan ekonomi nasional yang telah dilakukan pada 2020 dan 2021.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengapresiasi upaya pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kelompok bawah di tengah kondisi harga-harga yang melonjak saat ini.
Harga-harga yang melonjak saat ini, kata Piter, akan membuat daya beli kelompok bawah terganggu, terutama bagi mereka dengan pendapatan tetap ataupun terpangkas selama pandemi.
Baca Juga
"Mereka kan daya belinya terpangkas karena penerimaan mereka tetap atau bahkan berkurang. Jadi karena harga-harga melonjak, daya beli mereka terpangkas. Mereka inilah yang sepatutnya dibantu dan pemerintah nampak sekali berupaya untuk membantu," kata Piter kepada Bisnis, Selasa (5/4/2022).
Kendati demikian, Piter memberikan beberapa catatan kepada pemerintah jika akan melaksanakan program-program bantuan seperti BSU.
Menurutnya, pemerintah seharusnya memiliki satu kebijakan yang terintegrasi. Kebijakan pemerintah saat ini dinilai mengurangi ketepatan dari program-program bantuan lantaran pemerintah terlalu banyak memiliki program bantuan.
"Coba itu dikumpulkan jadi satu. Pokoknya kalau kamu miskin, berpendapatan rendah, itu dapat gelondongan aja satu kali, baik untuk BBM, minyak goreng, pokoknya untuk mereka hidup mereka dapat satu kali aja," ujarnya.
Cara tersebut dinilai dapat membantu meringankan beban yang ditanggung pemerintah dan bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. Selain itu, tambahnya, bantuan yang digabung menjadi satu juga menambah nilai dari bantuan tersebut.