Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bahan Baku Naik, Kino Indonesia (KINO) Evaluasi Ekspansi Tahun Ini

Rencananya, KINO menyediakan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp350 miliar hingga Rp400 miliar untuk keperluan ekspansi pada 2022. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk penambahan kapasitas dan pembaruan mesin yang sudah berumur agar produksi perseroan tetap efisien.
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen fast moving consumer goods (FMCG) PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) bakal mengevaluasi rencana ekspansi pada tahun ini, terimbas lonjakan harga bahan baku.

Direktur Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan pihaknya mengamati situasi global yang mempengaruhi harga bahan baku untuk menentukan rencana ekspansi mana yang tetap dapat dilanjutkan pada tahun ini.

"Dikarenakan kenaikan harga bahan baku terkait situasi global yang masih memanas, kami tentunya melakukan review terhadap rencana ekspansi dan secara berkala akan menentukan ekspansi mana yang bisa dijalankan dan mana yang ditunda," jelasnya kepada Bisnis, Senin (4/4/2022).

Sebelumnya, sepanjang tahun ini, KINO menyediakan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp350 miliar hingga Rp400 miliar untuk keperluan ekspansi pada 2022. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk penambahan kapasitas dan pembaruan mesin yang sudah berumur agar produksi perseroan tetap efisien.

Sementara itu, mengenai kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen mulai bulan ini, Budi mengatakan akan langsung diikuti dengan kenaikan harga jual di tingkat konsumen. Begitu pula dengan pembayaran PPN masukan dari para supplier.

"Karena kenaikan PPN itu merupakan kebijakan pemerintah, kami merespons dengan seharusnya yaitu mengenakan PPN 11 persen terhadap pembeli kami dan membayarkan PPN 11 persen terhadap supplier kami. Kenaikan PPN tidak terlalu berimbas pada rencana ekspansi," imbuh Budi.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan secara umum pengusaha bakal kembali menaikkan harga jual setelah Lebaran. Adhi mengatakan sebelumnya pengusaha mamin telah menaikkan harga pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.

Kenaikan beban produksi karena lonjakan harga bahan baku dan kenaikan PPN untuk sementara ini belum ditindaklanjuti dengan kembali menaikkan harga. Pasalnya, pengusaha berupaya menjaga daya beli jelang momentum Lebaran.

"Kami masih wait and see mau seperti apa, kemungkinan habis Lebaran kami review, karena kenaikannya tidak hanya bahan baku tapi logistik juga naik lagi, baik lokal maupun internasional," kata Adhi saat dihubungi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper