Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2022 diperkirakan akan mencatat inflasi yang relatif tinggi.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, IHK pada Maret 2022 diprediksi melonjak 0,71 persen (month-to-month/mtm).
Peningkatan tersebut, kata Faisal, terutama didorong oleh kenaikan harga bahan pangan di tengah permintaan pangan yang meningkat secara musiman pada bulan sebelum Ramadhan dan pencabutan pagu harga eceran (HET) minyak goreng.
Kemudian, menurunya kasus Covid-19 varian Omicron memungkinkan pemerintah untuk melonggarkan PPKM, yang tentu meningkatkan mobilitas masyarakat. Hal ini akan menyebabkan inflasi pada sektor restoran dan transportasi.
"Selain itu, meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan akibat konflik Rusia-Ukraina menyebabkan harga emas naik," kata Faisal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/3/2022).
Faisal juga memperkirakan tingkat inflasi tahunan pada Maret 2022 mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Secara tahunan, inflasi IHK diperkirakan akan menguat menjadi 2,69 persen (year-on-year/yoy) tertinggi sejak Maret 2020 atau awal pandemi Covid-19.
Inflasi inti juga diperkirakan akan menguat menjadi 2,34 persen yoy seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi, pelonggaran PPKM yang meningkatkan permintaan secara keseluruhan dan kenaikan harga emas di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina.
Indeks Harga Konsumen pada Maret 2022 Diprediksi Alami Inflasi yang Relatif Tinggi
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga bahan pangan di tengah permintaan pangan yang meningkat secara musiman pada bulan sebelum Ramadhan dan pencabutan pagu harga eceran (HET) minyak goreng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Muhammad Khadafi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
11 jam yang lalu