Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengungkapkan adanya peningkatan kebutuhan bahan baku untuk produk tekstil seiring dengan pemulihan permintaan masyarakat pada tahun ini. Kendati demikian, volume impor juga ikut terkerek naik lantaran pasokan dalam negeri yang justru mengalami penurunan.
Wakil Ketua API Anne Patricia Sutanto mengatakan kebutuhan bahan baku untuk industri hilir tekstil menunjukkan peningkatan dari dua tahun lalu yang terkontraksi cukup panjang selama pandemi Covid-19. Kendati demikian, tren peningkatan kebutuhan bahan baku itu belum kembali pada situasi normal saat 2019.
“Total kebutuhan bahan baku kita pasti naik, impor atau tidak, siapa tahu kita lebih banyak dari produk dalam negeri jadi tidak bisa dilihat impor turun demand juga turun,” kata Anne melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2022).
Ihwal porsi impor, Anne mengatakan, turut terjadi peningkatan volume pengadaan bahan baku dari luar negeri. Dia beralasan adanya penurunan pasokan bahan baku dari industri hulu domestik.
“Kalau pasokan di lokal turun pasti kita impor karena di lokal itu sudah tidak ada pasokannya turun karena ada industri [Mitsubishi Chemical] kemarin yang kebakaran,” tuturnya.
Impor serat dan benang untuk industri tekstil hilir dalam negeri diproyeksikan bakal meningkat cukup tajam di tengah momentum pemulihan daya beli masyarakat pada tahun ini. Alasannya, pasokan bahan baku utama seperti purified terephthalic acid (PTA) dari dalam negeri mengalami penurunan yang signifikan pada awal tahun ini.
Baca Juga
“Produsen PTA di dalam negeri hanya ada dua industri saja salah satunya adalah Mitsubishi Chemical yang kemarin kebakaran, saat ini menurut informasi belum bisa normal beroperasi kembali ini menyebabkan pasokan PTA terganggu,” kata Direktur Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Elis Masitoh melalui pesan WhatsApp, Senin (28/3/2022).
Adapun PTA menjadi bahan baku utama pembuatan produk-produk tekstil seperti polyester dan polietilena terephthalate (PET). Nantinya, produk turunan PTA itu akan dijadikan bahan baku pembuatan benang dan serat fiber yang berguna bagi industri hilir tekstil.
Elis mengatakan turunnya pasokan PTA dalam negeri pada tahun ini berpotensi untuk mengurangi produksi filamen dan fiber untuk kebutuhan hilir.