Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam melihat akan ada penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun ini dan akan terjadi secara bertahap.
TPT sempat mencapai angka lebih dari 7 persen pada 2020 karena banyak tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan. Menurut Piter, adanya relaksasi kebijakan dari pemerintah menjadi harapan terbukanya kembali lapangan kerja dan mengembalikan kesejahteraan pekerja.
“Pulihnya ekonomi akan membuka lapangan kerja, mengembalikan kesejahteraan masyarakat yang sempat terenggut selama pandemi. Kalau kondisi pandemi semakin mereda atau bahkan berakhir, ekonomi pulih, pengangguran akan menurun,” ujar Piter, Rabu (23/3/2022).
Piter memperkirakan TPT akan membaik dan dapat turun menuju seperti sebelum pandemi, namun butuh waktu, tidak mungkin terjadi langsung di tahun ini.
“Akan membaik dibandingkan tahun lalu. Tapi masih akan di kisaran 6,2 - 6,3 [persen]. Walaupun kondisi membaik tapi tidak berarti langsung menurunkan pengangguran terbuka lebih dari 1 persen, akan terjadi secara bertahap,” lanjut Piter.
Dia juga yakin dengan Indonesia menuju endemi akan meningkatkan keyakinan para pelaku usaha untuk melaju sehingga investasi akan meningkat. Mengingat saat ini pun menjelang Ramadan dan Idulfitri yang akan memulihkan daya beli masyarakat.
Baca Juga
Sementara itu, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus berharap serapan tenaga kerja (naker) dapat optimal dengan adanya pelonggaran kebijakan. Ia juga berharap TPT dapat kembali ke 5 persen.
“TPT di angka 5 persenan mungkin bisa, di posisi agustus 2022 kembali ke bawah 6 persen lah TPT nya kalau misalnya memang Covid-19 terus stabil ya tidak ada lonjakan kasus lagi,” ungkap Heri, Rabu (23/3/2022).
Usaha Indonesia untuk keluar dari pandemi Covid-19 menuju endemi pun nantinya akan meningkatkan daya beli dan dilirik investor. Kondisi tersebut akan menaikkan produksi industri yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
“Kalau mobilitas sudah mulai normal, daya beli semakin baik, maka industri akan yakin melakukan produksi yang banyak lagi, harus diiringi dengan kebijakan yang pro, misal bagaimana izin dipermudah, insentif dan stimulus fiskal dan non fiskal,” tutup Heri.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 9,10 juta penduduk. Jumlah itu menurun dibanding jumlah pengangguran setahun sebelumnya yang mencapai 9,77 juta orang.
Dengan demikian, maka tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 6,49 persen. Komposisi TPT pada Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 0,58 persen dari TPK di Agustus 2020 yang mencapai 7,07 persen.