Bisnis.com, JAKARTA – Kecelakaan China Eastern Airlines yang melibatkan pesawat Boeing 737-800 dinilai merupakan tipe yang paling aman selama ini.
Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman menuturkan pesawat yang termasuk Next Generation atau seri NG ini sudah banyak digunakan oleh maskapai di dunia, termasuk Indonesia.
"Tipe pesawat yang terlibat di kecelakaan China Eastern Airlines MU5735 adalah Boeing 737-800. Tipe ini digunakan oleh Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan Sriwijaya Air," ujarnya, Selasa (22/3/2022).
Dia menuturkan tipe ini sebagai salah satu pesawat yang paling aman dan jarang terjadi insiden maupun kecelakaan. Setidaknya, pesawat Boeing 737-800 sudah mengudara selama 20 tahun.
Gerry berpendapat, masih terlalu dini untuk meminta pemerintah agar tipe ini dikandangkan. Pasalnya, penyebab kecelakaan sendiri belum diketahui apakah disebabkan masalah teknis/desain, ataupun faktor manusia.
"Tipe pesawat ini sudah mengudara di dunia sejak akhir tahun 90an dan secara statistik, ini merupakan salah satu pesawat teraman di armada penerbangan sipil dunia," jelasnya.
Senada, Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie menuturkan tipe Boeing 737-800NG sangat populer dioperasikan oleh Garuda Indonesia Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, dan Nam Air.
Berdasarkan catatan statistik yang ada, Alvin juga menyebut tipe ini paling aman dan tidak ada indikasi kelemahan yang membahayakan.
"Hingga diketahui apa penyebab kecelakaan China sebaiknya kita jangan bikin pelanggan panik tanpa dasar," jelasnya.
Adapun China Eastern Airlines menghentikan penerbangan seluruh armada Boeing 737-800 setelah terjadi kecelakaan tragis. Maskapai segera membekukan operasional 109 unit pesawat usai kejadian tersebut.
Sebagaimana diberitakan, satu pesawat China Eastern Airlines mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari ibu Kunming, Yunnan. Pesawat tengah menuju Guangzhou, yang berbatasan dengan Hong Kong.
Pesawat buatan Boeing bernomor MU5735 membawa 123 penumpang dan sembilan awak itu jatuh di daerah perbukitan. Pesawat langsung meledak sesaat setelah menghantam perbukitan, dilaporkan tidak ada yang selamat dari kejadian nahas tersebut.