Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menjelaskan kondisi terkini Boeing 737-800, tipe pesawat yang dioperasikan oleh China Eastern Airlines saat terjadinya kecelakaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan saat ini terus melakukan koordinasi intensif bersama otoritas penerbangan baik Kementerian Perhubungan RI maupun pihak manufaktur perihal hasil evaluasi investigasi atas kejadian jatuhnya pesawat China Eastern Airlines.
Irfan menerangkan bahwa B737-800NG menjadi salah satu jenis pesawat yang turut dioperasikan Garuda Indonesia, untuk melayani penerbangan penumpang maupun kargo.
"Saat ini, secara berkelanjutan juga telah melalui prosedur inspeksi berlapis serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital maupun penunjang kelaikan pesawat B737-800NG mengacu pada regulasi keselamatan penerbangan," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (23/2/2022).
Dia menuturkan hal itu dilakukan guna memastikan kondisi pesawat dalam kondisi serviceable dan optimal ketika akan terbang. Demikian pula dengan pelatihan dan asesmen terhadap pilot yang dilaksanakan secara rutin melalui pilot proficiency check pada simulator B737-800 NG.
Menurutnya, kondisi tersebut untuk memastikan kapabilitas awak pesawat mengenai mitigasi keamanan dan pemahaman terhadap fungsi setiap sistem dalam operasional penerbangan pada tiap jenis pesawat telah dikuasai sepenuhnya guna menjaga aspek keamanan dan keselamatan penerbangan sebagai fokus prioritas utama layanan penerbangan Garuda Indonesia.
"Di tengah upaya pencarian pesawat dan korban pada penerbangan MU5375 China Eastern, kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang terjadi. Semoga seluruh pihak yang terdampak kejadian ini diberikan kekuatan dan ketabahan, serta proses pencarian pesawat maupun penyelidikan penyebab kecelakaan dapat segera dirampungkan dalam waktu dekat," ujar Irfan.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah kecelakaan China Eastern Airline yang jatuh di pegunungan wilayah Guangxi, China Selatan, pada Senin (21/3/2022) sore, dengan membawa 123 penumpang dan sembilan awak pesawat, berdasarkan informasi dari Civil Aviation Administration of China (CAAC).
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada korban kecelakaan pesawat China Eastern Boeing 737-800 di wilayah Guangxi. Semoga proses penyelidikan penyebab kecelakaan dapat segera diketahui," katanya.
Sebagai regulator penerbangan sipil nasional, dia menuturkan Dirjen Perhubungan Udara melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pengawasan, agar keselamatan dan keamanan penerbangan dapat terus dijaga.
“Pesawat jenis Boeing 737-800 tetap beroperasi seperti biasa di Indonesia, dan proses pengecekan tetap berlangsung sebagai bagian dari audit berkala, yang dilakukan oleh para inspektur dari Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara,” ujarnya.