Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP Jawab Anggapan Kapalnya Banyak yang Berusia Tua

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengklaim sejumlah kapal perseroan yang berusia tua, terus mendapatkan perawatan secara rutin dan dalam kondisi baik.
Angkutan sungai dan penyeberangan/Ilustrasi-Antara
Angkutan sungai dan penyeberangan/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan saat ini kapal-kapal milik perseroan yang sudah berusia tua, masih laik beroperasi dan telah dilakukan sertifikasi ulang sebelum berlayar.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menuturkan kendati kapal-kapal perseroan sudah berusia senja tetapi apabila dilakukan perawatan secara rutin dengan baik, kapal tersebut tidak akan membahayakan keselamatan aktivitas penyeberangan. Dia menyebutkan kapal tertua yang dimiliki oleh ASDP saat ini telah beroperasi sejak 1964 atau berumur 58 tahun.

Shelvy meyakinkan bahwa kapal tersebut tetap beroperasi secara normal dan tak mengganggu keselamatan penyeberangan lantaran setiap tahun dilakukan docking. Tak hanya itu, lanjutnya, kapal tersebut juga rutin menjalani sertifikasi ulang dan dinyatakan laik fungsi setiap tahunnya. Dengan demikian, dia berpendapat tidak ada persoalan dari sisi mesin dan fasilitas kapal yang mengganggu keselamatan pengguna jasa.

“Kalau terkait dengan yang dibilang pak Erick Thohir, sebetulnya kapal itu kan kalau perawatannya baik tua pun masih bisa jalan. Karena tiap tahun masih docking perawatan. Kapal itu umurnya masih panjang. Salah satu kapal yang kita punya itu sejak 1964 tapi sampai sekarang masih beroperasi sengan baik,” ujarnya, Minggu (13/3/2022).

Menurutnya, pasca-akuisisi, kapal – kapal milik Jembatan Nusantara tidak direncanakan untuk menggantikan kapal-kapal milik ASDP yang sudah tua. Kapal-kapal yang diperoleh dari Jembatan Nusantara masih akan beroperasi di lintasan mereka seperti sebelumnya. Terlebih ASDP juga masih melayani banyak rute perintis yang belum dapat dipindahkan operasinya.

Dia juga menekankan bahwa kapal ASDP tak hanya berisi kapal lama dari tahun 60 hingga 90-an, tetapi juga sudah banyak yang berusia muda seperti yang dioperasikan pada 2019 dan 2020.

“Usia kapal kami bervariasi ada yang tahun 70, 80, 90–an. Tapi terakhir yang beroperasi di Toba juga paling baru 2019,” jelasnya.

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar ASDP Indonesia Ferry mengganti kapal lama yang rusak dan melanjutkan berinovasi setelah berhasil mendapatkan pendanaan dari aksi melantai di bursa pada 2022 ini.

Erick menyebut hal tersebut perlu dilakukan karena pada tahun ini ASDP telah menyiapkan langkah transformasi menuju penawaran umum saham atau IPO. Dengan go public, Erick menyebut ASDP akan mendapatkan pendanaan untuk melakukan investasi atau memperbaiki kapal penyeberangan.

Menurut Erick rata-rata usia kapal ASDP sudah cukup tua dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jasa.

"Saya selalu menekankan ASDP untuk tetap menjaga standarisasi keselamatan dan pelayanan yang prima kepada seluruh pengguna jasa," ujarnya.

Erick juga meminta ASDP tetap meneruskan inovasi, seperti yang telah dilakukan dalam layanan pembelian tiket ferry berbasis daring, Ferizy. Erick mengapresiasi layanan Ferizy yang merupakan bentuk transformasi digitalisasi ASDP dalam memberikan kemudahan kepada pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket secara daring

"Tantangan disrupsi saat ini dan ke depan harus diantisipasi oleh ASDP dengan terus mengedepankan inovasi dan teknologi," imbuhnya.

Erick pun juga menyampaikan amanatnya kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) setelah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara (JN).

Erick menyebut langkah akuisisi ini membuat ASDP menjadi operator penyeberangan terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Melalui akuisisi tersebut, lanjut Erick, ASDP mendapatkan tambahan sebanyak 53 unit armada dan mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF). Dengan demikian, total armada ASDP kini mencapai 219 unit kapal.

Sebagai negara kepulauan, ucap Erick, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan,pelabuhan, maupun penyeberangan, merupakan sebuah keharusan. Hal ini selaras dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.

"Kita berharap akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, dan utamanya untuk masyarakat," katanya.

Secara keseluruhan, Mantan Presiden Inter Milan tersebut menyambut positif penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper