"If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together."
Agaknya ungkapan lama pepatah asal Africa ini benar adanya dan cukup melekat pada perusahaan penyeberangan terbesar di Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Bermimpi menjadi perusahaan penyeberangan terbesar di dunia, ASDP pun berencana mengarunginya bersama-bersama masyarakat Indonesia sebagai pemilik saham.
Ya, BUMN jasa penyeberangan ini tak lama lagi bakal melangsungkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Targetnya, proses ini dapat rampung pada 2022.
Pakar Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Saut Gurning menilai usaha IPO ASDP merupakan hal yang positif korporasi guna lebih mengembangkan potensi bisnis yang ada lewat penggalangan dana pasar nasional dan tak bergantung lagi pada dana pemerintah.
"Kekuatan pangsa pasar sekitar 30 persen dari sekitar 20 lintasan penyeberangan komersial nasional plus layanan di 34 pelabuhan penyeberangan memang menjadi modal penting ASDP selama ini. Dengan demikian, kebutuhan ekspansi efisiensi dan daya saing jelas akan tetap lebih fokus pada aras usaha pelayaran penyeberangan hingga layanan interface di pelabuhan," jelasnya, Rabu (9/3/2022).
Lebih lanjut, layanan penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF) mungkin berpotensi dikembangkan perseroan selain layanan lintasan jarak pendek yang sudah menjadi andalan.