Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Daya Tarik Aksi Akuisisi oleh ASDP Jelang IPO

ASDP berpeluang menguasai lebih dari 60 persen pasar penyeberangan dengan adanya penambahan jumlah kapal dan lintasan.
Anitana Widya Puspa
Anitana Widya Puspa - Bisnis.com 13 Maret 2022  |  19:00 WIB
Daya Tarik Aksi Akuisisi oleh ASDP Jelang IPO
Kapal ferry saat memasuki pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2020). Bisnis - Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi akuisisi untuk penambahan kapasitas lintasan dan jumlah kapal yang dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terhadap Jembatan Nusantara, berpotensi meningkatkan daya tarik perseroan menjelang initial public offering (IPO).

Pakar Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh November Saut Gurning mengatakan dengan adanya penambahan jumlah kapal secara masif akan memperkuat ASDP di lintasan komersial. ASDP berpeluang menguasai lebih dari 60 persen pasar penyeberangan dengan adanya penambahan jumlah kapal dan lintasan tersebut.

Meski demikian, Saut menilai monopoli industri penyeberangan tak akan terjadi karena saat ini banyak kapal swasta yang jauh lebih baik dibandingkan dengan ASDP, baik dari sisi kapasitas, frekuensi dan ketersediaan kapal. Kondisi ini yang mendorong masyarakat tetap memiliki opsi penyeberangan yang lebih baik.

Tak hanya itu, Saut juga mencermati kondisi kapal ASDP yang mayoritas sudah tua akan berimbas terhadap rasio berkurangnya waktu operasi dan meningkatnya rasio waktu perawatan. Berkurangnya waktu kapal yang beroperasi, secara otomatis mengurangi ketersediaan, frekuensi dan kecepatan kapal.

“Dari parameter tadi, kapasitas angkut ASDP banyak pengurangan. Ini menjadi beban ASDP. Ke depan kelihatannya dari situasi yang ada saat ini nilai tambah ASDP akan digenjot untuk wilayah angkutan barang ketimbang pendapatan kendaraan penumpang,” katanya, Minggu (13/3/2022).

Dia memperkirakan beban kapal-kapal tua ASDP ke depannya akan lebih diarahkan untuk melayani jasa perintis. Tak hanya itu, karena biaya angkut penyeberangan yang lebih kompetitif dibandingkan dengan angkutan lainnya juga akan menjadi pendorong ASDP untuk mengembangkan kapasitas angkutan barang ketimbang penumpang dan kendaraan.

“Karena memang pasar secara umum mengapresiasi biaya angkut lebih murah. Komponen angkut masih rendah untuk penumpang . Sementara untuk kargo lebih murah apabila naik penyeberangan karena tidak diperlukan konsolidasi di wilayah distribusi. Jadi kargo bisa naik dan turun langsung. Relatif lebih murah,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menjelaskan salah satu alasan dibalik rencana akuisisi oleh ASDP adalah untuk meningkatkan jumlah lintasan komersial yang dilayani. Saat ini, ASDP melayani 292 lintasan. Dari jumlah itu, 70 persen adalah lintasan perintis yang berorientasi pada pelayanan atau konektivitas. ASDP mengoperasikan 200 lebih kapal dan mengelola 35 pelabuhan penyeberangan

"Salah satu alasan kenapa kami mengakuisisi perusahaan penyeberangan swasta itu adalah kami akan mendapatkan tambahan 50 lebih kapal, sehingga portofolio komersial kami menjadi jauh lebih besar. Ini yang kami harapkan bisa menyeimbangkan tugas di perintis," papar Ira.

Ira mengatakan, ASDP juga berkomitmen melakukan transformasi digital. Salah satunya dengan proses digitalisasi pembelian tiket di sejumlah pelabuhan melalui aplikasi Ferizy, website, dan saluran pembelian tiket lainnya.

Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Ferry M. Yusuf Hadi mengatakan, bisnis inti ASDP ada dua, yakni penyeberangan dan usaha pelabuhan. Untuk bisnis penyeberangan, kontribusinya sekitar 65 persen terhadap pendapatan, usaha pelabuhan 20 persen, dan sisanya bisnis penunjang seperti sewa lahan dan iklan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

BUMN ipo kapal asdp
Editor : Yustinus Andri DP

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top