Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tembus 23 Juta KL, Pertalite Dominasi Konsumsi BBM Indonesia

Berdasarkan data realisasi 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta kiloliter (KL) dan merupakan BBM jenis bensin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahan bakar minyak jenis Pertalite masih mendominasi dari seluruh jenis yang dikonsumsi masyarakat.

Berdasarkan data realisasi 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta kiloliter (KL) dan merupakan BBM jenis bensin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.

Adapun, konsumsi Pertalite mencapai hampir 80 persen di antara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium. Pada tahun ini, konsumsi Pertalite diproyeksikan tetap pada kisaran 23 juta kiloliter (KL).

"Pertalite paling banyak dikonsumsi masyarakat, porsi konsumsi Pertalite sekitar 79 persen di antara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Turbo, atau Premium. Itu berdasarkan realisasi tahun lalu," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resminya, Minggu (13/3/2022).

Menurut Agung, kondisi tersebut telah terjadi sejak tahun lalu. Pertalite telah menjadi BBM andalan bagi mayoritas masyarakat Indonesia dan konsumsinya semakin meningkat tiap tahun.

Pada 2017 hingga 2021, konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta kl, 17,7 juta kl, 19,4 juta kl, 18,1 juta kl dan 23 juta kl.

"2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta kl, sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta kl," tambahnya.

Di sisi lain, perkembangan ini harga minyak dunia saat ini masih tinggi. Harga minyak Brent harian sempat lebih dari US$130 per barel.

Adapun perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau ICP relatif meningkat tiap bulan. Sejak Desember 2021 sampai dengan Februari 2022, harga ICP masing-masing sebesar US$73,4 per barel, US$85,9 per barel dan US$95,7 per barel. Sementara itu, per 10 Maret 2022 rata-rata sebesar US$119,86 per barel.

"Perkembangan harga minyak dunia terus kita monitor dan antisipasi dampaknya. Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper