Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Minta Perbankan Akselerasi Kredit untuk Dukung Pemulihan Ekonomi

Menko Airlangga berpesan sinergi yang kuat antara pemerintah dengan seluruh stakeholders, termasuk pelaku usaha jasa keuangan menjadi keharusan dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong pelaku usaha jasa keuangan untuk mengakselerasi penyaluran pembiayaan atau kredit guna mendukung pemulihan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen pada 2022.

Sementara itu, kata dia, strategi pengendalian pandemi masih memiliki peran krusial untuk mencapai target pertumbuhan ini.

“Sinergi yang kuat antara pemerintah dengan seluruh stakeholders, termasuk pelaku usaha jasa keuangan menjadi keharusan dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional,” katanya dalam siaran pers, Rabu (9/3/2022).

Pemerintah pun, kata Airlangga, berkomitmen untuk terus menjaga efektivitas pengendalian pandemi demi mendukung pemulihan ekonomi di level nasional maupun daerah.

Hal ini tercermin dari dukungan pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terus dilanjutkan di tahun 2022.

Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan UMKM untuk menjaga keberlangsungan usahanya.

Sepanjang tahun 2021, pemerintah mencatat pembiayaan KUR telah disalurkan sebesar Rp281,9 triliun dan diberikan kepada 7,4 juta debitur.

Sementara pada awal 2022, pembiayaan KUR tercatat telah disalurkan sebesar Rp44,36 triliun atau 11,89 persen dari target tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun dan diberikan kepada 1,05 juta debitur.

“Momentum pemulihan ekonomi ini perlu dijaga dan tingkatkan bersama sehingga dapat tumbuh tinggi dan keluar dari Middle Income Trap dalam jangka menengah panjang,” tuturnya.

Dia menambahkan, beberapa indikator ekonomi terus menunjukkan prospek yang baik, misalnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat meningkat ke level 119,6 pada Januari 2022.

Selain itu, peningkatan PMI Manufaktur Indonesia juga tercatat naik ke level 53,7 pada Januari 2022 dan mengindikasikan industri pengolahan terus meningkatkan aktivitas produksi pada awal 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper