Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyatakan bahwa empat dealer utama telah mengikuti private placement penerbitan surat utang negara atau SUN dalam rangka penempatan investasi pertama dana program pengungkapan sukarela atau PPS.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan bahwa pemerintah akan menempatkan dana investasi PPS periode Februari 2022 dengan cara private placement di pasar perdana domestik. Dana itu pertama-tama akan ditempatkan di instrumen surat berharga negara (SBN).
Dalam pelaksanaan private placement, empat perusahaan yang menjadi bagian dari dealer utama pembelian SBN telah melakukan penawaran. Hasil penawaran itu kemudian akan ditetapkan pada tanggal setelmen, Jumat (4/3/2022) atau pada pekan ini.
"Transaksi private placement hari ini diikuti oleh empat dealer utama SUN yang menyampaikan penawaran pembelian atas nama wajib pajak peserta PPS," ujar Deni kepada Bisnis pada pekan lalu.
Menurut Deni, pihaknya belum bisa menyampaikan siapa saja empat perusahaan dealer utama yang mengikuti penawaran itu. Namun, berdasarkan catatan Bisnis, terdapat 19 perusahaan yang menjadi dealer utama dalam penawaran SUN dan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk untuk investasi dana PPS.
Berikut daftar perusahaan dealer utama pembelian SUN dalam rangka investasi dana PPS:
Baca Juga
Dealer Utama SUN:
-PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia
-PT Bank ANZ Indonesia
-PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN)
Dealer Utama SUN dan SBSN:
-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)
-PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
-PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP)
-PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII)
-PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA)
-PT Bank HSBC Indonesia
-Citibank N.A. Indonesia
-PT Bank Permata Tbk. (BNLI)
-PT Standard Chartered Bank Indonesia
-PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN)
-Deutsche Bank Indonesia
-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
-PT Mandiri Sekuritas
-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)
-PT BRI Danareksa Sekuritas
-PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM)
Selain itu, terdapat pula perusahaan yang khusus menjadi Dealer Utama SBSN, yakni:
-PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)
-PT Bahana Sekuritas
Dalam transaksi private placement pertama, pemerintah menerbitkan dua instrumen SBN dengan total nilai Rp55,69 miliar. Kedua instrumen itu adalah berdenominasi rupiah senilai Rp46,35 miliar dan berdenominasi dolar Amerika Serikat senilai US$650.000 atau sebesar Rp9,34 miliar.
Berikut rincian yang disepakati pemerintah dan dealer utama dalam pembelian dua seri SUN tersebut:
1. FR0094 : jatuh tempo 15 Januari 2028, mata uang Rupiah, yield 5,60 persen, nominal Rp46,35 miliar
2. USDFR0003: jatuh tempo 15 Januari 2032, mata uang dolar AS, yield 3 persen, nominal US$650.000
Hingga Jumat (25/2/2022) atau tanggal pelaksanaan transaksi private placement, terdapat 17.103 peserta PPS dengan total harta yang dilaporkan mereka mencapai Rp20,57 triliun. Dari jumlah tersebut, dana yang akan diinvestasikan senilai Rp1,24 triliun atau berkisar 6 persen dari total harta bersih.
Dengan jumlah tersebut, nilai surat utang yang diterbitkan pemerintah pada periode pertama baru mencakup sekitar 4 persen dari total harta yang akan diinvestasikan peserta PPS.